Sukses Kalahkan Apple, Samsung Kembali ke Posisi Pertama Pasar Smartphone Dunia
Samsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Samsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Sukses Kalahkan Apple, Samsung Kembali ke Posisi Pertama Pasar Smartphone Dunia
Sukses Kalahkan Apple, Samsung Kembali ke Posisi Pertama Pasar Smartphone Dunia
Apple telah kehilangan posisinya sebagai penjual smartphone terbesar di dunia setelah pengiriman penjualan iPhone turun sekitar 10 persen pada kuartal I-2024.
Penjualan iPhone terpukul oleh meningkatnya pesaing pembuat smartphone Android seperti Samsung, yang merebut kembali pangsa pasar terbesarnya setelah kehilangannya tahun lalu.
Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), dikutip dari Reuters, Selasa (16/2), pengiriman smartphone global meningkat 7,8 persen menjadi 289,4 juta unit periode Januari-Maret.
Samsung berhasil menguasai pangsa pasar 20,8 persen, merebut posisi pembuat ponsel teratas dari Apple.
Penurunan tajam penjualan pembuat iPhone ini terjadi setelah kinerjanya yang kuat pada Desember 2023 ketika menyalip Samsung sebagai pembuat telepon nomor satu di dunia.
Perusahaan ini kembali ke posisi kedua, dengan pangsa pasar 17,3 persen. Hal ini seiring dengan perolehan pangsa pasar oleh merek China seperti Huawei.
Xiaomi, salah satu produsen ponsel pintar terkemuka di China, menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar 14,1 persen. Pada kuartal I-2024 telah terjual 50,1 juta unit.
Samsung meluncurkan jajaran smartphone andalan terbarunya seri Galaxy S24 di awal tahun.
Pada periode tersebut telah mengirimkan lebih dari 60 juta ponsel.
merdeka.com
Berdasarkan data IDC, penjualan global smartphone Galaxy S24 melonjak 8 persen, dibandingkan seri Galaxy S23 tahun lalu selama tiga minggu pertama ketersediaannya.
Sementara itu, kuartal I-2024 Apple mengirimkan 50,1 juta iPhone, turun dari 55,4 juta unit pada periode yang sama tahun lalu.
Pengiriman ponsel pintar Apple di China menyusut 2,1 persen pada kuartal IV-2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi perusahaan AS di pasar terbesar ketiganya.
Alasannya karena beberapa perusahaan China dan lembaga pemerintah membatasi penggunaan perangkat Apple oleh karyawannya.
Sebuah tindakan yang mencerminkan pembatasan pemerintah AS terhadap aplikasi China karena alasan keamanan.
Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California pada bulan Juni akan mengadakan Konferensi Pengembang Sedunia (WWDC).
Mereka akan menyoroti pembaruan pada perangkat lunak yang mendukung iPhone, iPad, dan perangkat Apple lainnya.
Investor sedang mengamati dengan cermat perkembangan kecerdasan buatan di Apple, yang sejauh ini hanya sedikit berbicara tentang penggabungan teknologi AI ke dalam perangkatnya.
Di sisi lain, perusahaan Apple juga awal tahun ini kehilangan mahkota sebagai perusahaan paling berharga di dunia dari Microsoft.
merdeka.com