Surat terbuka untuk Jonan soal pemudik meninggal ternyata palsu
Mantan Dirjen Kereta Api (KA) Departemen Perhubungan Ir Tunjung tidak pernah mengirim surat terbuka untuk Jonan.
Arus mudik Lebaran tahun ini menyisakan cerita yang cukup tragis. Beberapa pemudik diketahui meninggal saat macet parah di pintu keluar tol Brebes, Jawa Tengah. Para pemudik diduga kelelahan di jalan hingga akhirnya meninggal dunia.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengomentari beredarnya kabar kematian sejumlah pemudik di ruas jalan tol saat mudik Lebaran. Menurutnya, hal tersebut bukan dikarenakan kemacetan, namun karena kondisi pemudik yang sedang sakit atau kelelahan.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian KKP untuk diterapkan pada perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi. "Meminimalisir bagian terbuang, semua bagian ikan bisa dimanfaatkan untuk jadi produk," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta.
"Saya baru kali ini dengar kemacetan menyebabkan kematian. Heran juga saya. Kalau kecelakaan menimbulkan kematian, iya. Tapi kalau macet sampai menimbulkan orang meninggal saya kira tidak ada. Mungkin meninggalnya akibat hal lain, bisa saja sudah sakit kurang sehat dan sebagainya," kata Menteri Jonan di Jakarta, Rabu (6/7).
Komentar Jonan tersebut kemudian menjadi polemik di masyarakat. Tak lama setelah komentar Jonan ini, beredar surat terbuka untuk Jonan mengatasnamakan , Mantan Dirjen Kereta Api (KA) Departemen Perhubungan Ir Tunjung Si 72 ITB.
Berikut isi surat terbuka tersebut:
Bapak Menteri yang terhormat.... Mungkin yang terbayang dalam pikiran bapak, Tuhan tidak akan mencabut nyawa seseorang saat macet, mungkin dalam pemikiran bapak ada kontrak antara Tuhan, Malaikat maut agar tidak mencabut nyawa orang ketika mudik dan macet.
Bapak Menteri yang terhormat.. Mari kita bicara fakta.... Salah satu pemudik itu adalah om saya, pemudik dari Bekasi hendak mudik ke Boyolali, lewat Brebes, terjebak di Brebes Exit. Beliau berangkat hari Senin Malam, terlunta lunta selama 4 Hari di Jalan, Kekurangan Oksigen, Stroke, Pecah pembuluh, dan tragis, meninggal di pelukan istrinya dalam mobil travel yang sesak.
Bapak Menteri yang terhormat.. Butuh Waktu 4 Jam untuk menemukan kantor polisi terdekat dan butuh 3 jam untuk menemukan RS terdekat untuk mengevakuasi jenazah paman saya, karena Macet.
Bapak Menteri yang terhormat.. Butuh waktu satu setengah hari untuk membawa Jenazah kembali ke kampung halaman Sukabumi, dengan kondisi yang menyedihkan...dan biaya yang tidak sedikit.
Bapak menteri yang terhormat.. Kalau saya jadi anda, saya akan malu, minimal kalau tidak mundur, saya tidak akan berbicara menyakitkan.
Bapak menteri yang terhormat, Kami tidak butuh simpati anda, cukuplah anda diam dan berpikir apa benar yg sudah anda ucapkan. anda tak percaya!! ini nyata ada di Indonesia.!!
Namun demikian, setelah diselidiki surat tersebut ternyata palsu.
Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi M Djuraid menjelaskan bahwa pihaknya langsung menghubungi Tunjung. Hadi memberi penjelasan terkait surat palsu ini.
Berikut penjelasan Hadi:
PENJELASAN TERKAIT SURAT TERBUKA IR TUNJUNG MANTAN DIRJEN KERETA API DEPHUB
Telah beredar luas surat terbuka kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Surat tersebut mempersoalkan pernyataan Menhub tentang korban meninggal dunia dalam periode angkutan lebaran 2016.
Terkait hal tersebut perlu saya jelaskan sebagai berikut:
_Pertama_, surat terbuka tersebut mengatasnamakan Ir Tunjung Si 72 ITB (Mantan Dirjen Keteta Api Departemen Perhubungan).
(Catatan: sesuai penulisan pada surat terbuka tsb)
*Penjelasan*: Dirjen Perkeretaapian Kemenhub atas nama Ir Tundjung Inderawan (bukan Tunjung) adalah alumni Sipil ITB tahun 1983.
_Kedua_, setelah surat terbuka tsb beredar luas di media sosial dan media online, saya berinisiatif menghubungi Pak Tundjung Inderawan melalui telepon.
Saya berhasil menelepon pada pkl 16.19 Wib, dari Tanjung Pandan, Belitung, di sela kunjungan Menhub Ignasius Jonan dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki ke bandara Hanandjoedin.
Melalui hubungan telepon, Pak Tundjung menegaskan bahwa dia tidak pernah menulis surat terbuka tersebut, dan namanya telah dicatut.
Selanjutnya sebagai klarifikasi Pak Tundjung mengirimkan sms kepada Menhub Ignasius Jonan pada pukul 16.42 Wib, sebagai berikut:
Boss,, sorry ganggu,, fyi
Ada yg catut nama saya via WA se olah saya bikin surat terbuka unt sampeyan. Yg nyatut no 085862664... ngakunya nama TH Brahmana yg aku jg gak kenal. Ojok salah tompo yo.
Suwun, salam gae klg
(tundjung)
(Catatan: nomor telepon lengkap sengaja tidak saya tampilkan)
Kalimat terakhir dlm bahasa Jawa Timuran, kurang lebih berarti: Jangan salah terima ya. Terima kasih, salam untuk keluarga.
_Ketiga_ surat terbuka yang mengatasnamakan Pak Tundjung Insderawan tersebut menyebut salah satu korban meninggal di tengah kemacetan arus mudik adalah "om saya".
*Penjelasan*, dari penelusuran
satu-satunya korban laki-laki yang meninggal adalah remaja berusia 17 tahun, sedangkan Pak Tundjung saat ini berusia 62 tahun.
Dari fakta-fakta tersebut di atas, jelaslah bahwa surat terbuka tersebut ditulis dan diedarkan oleh orang tidak bertanggung jawab dengan itikad jahat.
Dalam kaitan jatuhnya korban jiwa di tengah arus mudik angkutan lebaran tahun ini, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam beberapa kesempatan telah menyatakan keprihatinan mendalam, dan telah melakukan berbagai upaya koordinatif bersama instansi terkait agar kejadian serupa tidak terulang dalam periode angkutan mudik dan balik tahun ini.
Atas kesalahan penulisan berita sebelumnya yang berjudul 'Surat terbuka untuk Jonan soal korban meninggal saat mudik Lebaran', redaksi merdeka.com mengucapkan permohonan maaf. Berita ini sekaligus meralat berita sebelumya.
Baca juga:
Investigasi pemudik tewas di Brebes, Komisi V usul bentuk panja
Pemudik tewas di Tol Brebes, pemerintah didesak tanggung jawab
17 Orang meninggal karena macet Brebes, Komisi V akan panggil Jonan
Belasan tewas terjebak macet, DPR tagih tanggung jawab pemerintah
Menko Darmin bongkar penyebab macet parah di Brebes saat mudik