Susi Keluhkan Pengusaha Penerbangan Tetap Bayar PNBP Meski Tak Terbang Imbas Corona
Bos Susi Air, Susi Pudjiastuti mengeluhkan berbagai kewajiban pengusaha penerbangan yang tetap harus dibayarkan selama pandemi corona berlangsung. Padahal, pemerintah sempat melarang maskapai penerbangan beroperasi.
Bos Susi Air, Susi Pudjiastuti mengeluhkan berbagai kewajiban pengusaha penerbangan yang tetap harus dibayarkan selama pandemi corona berlangsung. Padahal, pemerintah sempat melarang maskapai penerbangan beroperasi.
"Kita sulitnya tuh seperti tidak ada guideline, Semua seperti biasa," kata Susi dalam Talk Show Info Corona bertajuk 'Pelaku Ekonomi Tundukan Pandemi' di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat, (12/6).
-
Siapa yang mendukung upaya pembebasan pilot Susi Air? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihak Selandia Baru mendukung langkah TNI dalam melakukan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dari kelompok bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan."Sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dengan pendekatan soft power," kata Agus seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/4).
-
Apa tujuan utama TNI dalam membebaskan pilot Susi Air? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihak Selandia Baru mendukung langkah TNI dalam melakukan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dari kelompok bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan."Sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dengan pendekatan soft power," kata Agus seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/4).
-
Bagaimana strategi TNI dalam membebaskan pilot Susi Air? Pendekatan soft power yang dimaksud Agus adalah dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah kepada pihak penyandera, yakni kelompok kriminal bersenjata (KKB).
-
Siapa suami dari Susi Pudjiastuti? Anak Susi Pudjiastuti Nadine Kaiser adalah anak dari Susi dan mantan suaminya, Daniel Kaiser, yang berasal dari Swiss.
-
Kapan upaya pembebasan pilot Susi Air mulai dilakukan? Meskipun penyanderaan pilot Philip sudah berlangsung selama setahun, Kapolda menegaskan bahwa aparat keamanan tetap mengedepankan negosiasi dan berharap Phillip Mark Mehrtens dibebaskan dalam keadaan selamat.
-
Kapan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens dibebaskan? Setelah melalui proses negosiasi panjang, Pilot Philip Mark Mehrtens yang sempat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dibebaskan dan tiba dengan selamat di Kabupaten Mimika, Papua Pegunungan.
Susi melanjutkan semua pembayaran biaya pemerintah tetap harus dibayarkan. Misalnya security clearance, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan STNK Pesawat. Padahal, maskapai penerbangan Susi Air tidak beroperasi selama 2 bulan.
"Perpanjangan apapun, surat-surat izin pilot, izin kerja, PNBP pesawat, semua surat security clearance untuk masuk di Airport semuanya sama," Susi menjelaskan.
Maka dari itu dia meminta pemerintah membebaskan berbagai kewajiban PNBP. Apalagi kontrak pemerintah seperti perintis pun tidak jalan.
Susi mengungkapkan, dalam kondisi normal, pesawat yang tidak terbang dikenakan denda. Kali ini, pesawat mau terbang tetapi dilarang pemerintah.
Seharusnya, saat pesawat dilarang terbang, pengusaha tidak dikenakan kewajibannya. Meski begitu, Susi mengaku tidak meminta kompensasi dari kerugian yang dialaminya.
Dia hanya meminta pemerintah membebaskan kewajiban-kewajiban yang rutin dibayarkan selama tidak beroperasi.
"Saya tidak minta kompensasi, tapi at least kewajiban-kewajiban kita yang rutin dibebaskan," ungkap Susi.
Selain itu, terkait insentif, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengatakan tidak ada kewajiban yang digratiskan untuk pengusaha. Perpanjangan izin dari izin kerja, izin terbang, tetap dikenakan biaya.
"Padahal tidak terbang, tapi kan itu ada DO-nya, tidak ada release untuk itu," sambung Susi.
Bukan tanpa alasan, Susi mengaku sampai dengan Juni perusahaanya masih mempertahankan untuk membayar berbagai kewajiban. Mulai dari gaji karyawan, pembayaran kepada stakeholder, dan perbankan.
"Kan pilot itu tidak terbang, mereka keluar tidak bisa. Mereka juga harus tetep on plane, kita juga tetep harus kasih makan, izin kerjanya juga harus diperpanjang dan sebagainya," tutur Susi.
Padahal, sudah tidak ada pemasukan selama 2 bulan larangan terbang. Di sisi lain, Susi Air harus mempertahankan beberapa kantor cabang.
(mdk/bim)