Tahun depan, Lion Air bakal bangun perusahaan di Vietnam
Rencana ekspansi tersebut akan dilakukan di Vietnam pada 2017. Nantinya, Lion Air Group akan melakukan kerja sama dengan perusahaan penerbangan di Vietnam.
Lion Air Group akan membuka perusahaan baru di kawasan Asia Tenggara. Hal ini dilakukan sejalan dengan keinginan perusahaan untuk fokus mengembangkan pasar di ASEAN.
Co Founder Lion Air Group, Rusdi Kirana mengatakan, rencana ekspansi tersebut akan dilakukan di Vietnam pada 2017. Nantinya, Lion Air Group akan melakukan kerja sama dengan perusahaan penerbangan di Vietnam.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Siapa saja maskapai di Indonesia yang mengoperasikan Airbus A320? Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink, Pelita Air, TransNusa, dan Lion Group (oleh Batik Air dan Super Air Jet)).
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
"Sekarang kita sudah buka di Thailand kemudian Malaysia, sebentar lagi kita akan buka di Vietnam. Nanti mungkin nama maskapai yang digunakan beda. Kerja sama dengan swasta disana, untuk siapa perusahaannya nanti ya," ujar Rusdi saat ditemui di kantor pusat BRI, Jakarta, Selasa (15/11).
Pria yang juga menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) ini menjelaskan, porsi saham yang dimiliki hanya akan sebesar 49 persen. Sebab, di beberapa negara membuat regulasi jika perusahaan asing yang membangun perusahaan di negaranya hanya boleh memiliki saham sebesar 49 persen.
"Karena aturan setiap negara asing tidak bisa (kepemilikan saham)100 persen, dia hanya 49 persen," tegasnya.
Rusdi mengakui, proyek ini sudah dirancang sejak lama. Akan tetapi, Lion Air Group harus memenuhi administrasi terlebih dahuly, sehingga baru tercapai tahun depan.
"Karena aturannya yang harus dilalui tahap demi tahap yang begitu banyak," katanya.
Kendati demikian, dia tak membeberkan investasi dalam membangun perusahaan tersebut. Namun, Rusdi telah menyiapkan tiga pesawat Boeing yang akan diterbangkan dari Vietnam.
"Enggak hafal (investasinya) enggak pernah dihitung . (pesawatnya) Itu kurang lebih tiga (pesawat). Seri Boeing 800 atau 900," pungkasnya.
Baca juga:
Fokus pasar internasional, Malindo diubah jadi Batik Air Malaysia
Puluhan penumpang Express Air ngamuk di Bandara Sorong
Desember 2016, Garuda Indonesia terbang langsung Jakarta-Mumbai
Bos Garuda: Kemenangan Trump tak ubah rencana terbang ke AS
Maret 2017, Air Asia Indonesia ditargetkan melantai di bursa saham
Jelang Natal dan tahun baru, Air Asia sediakan penerbangan tambahan
Bos Air Asia: Masih sedikit wanita yang memilih menjadi pilot