Tahun ini, BI prediksi The Fed dua kali naikkan suku bunga
"Ini direspon dunia dan berdampak ke mata uang negara-negara secara umum turun."
Bank Indonesia memprediksi The Fed bakal menaikkan suku bunganya dua kali tahun ini. Salah satunya berpeluang terjadi pada Juni mendatang.
"Ini direspon dunia dan berdampak ke mata uang negara-negara secara umum turun," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, di Jakarta, Kamis (19/5).
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
Tak terkecuali rupiah. Hari ini, nilai tukar rupiah ditutup melemah 1,38 persen atau 185 poin ke Rp 13.565 per USD.
Selain The Fed, menurut Agus, pelemahan rupiah juga disebabkan oleh isu keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa atau Brexit.
"Akan tetapi, BI akan terus ada di pasar dan menjaga nilai tukar pada kisaran fundamentalnya."
(mdk/yud)