Tak bela KAI atau Patra Niaga, Dahlan tunggu KNKT dan polisi
Terlalu dini untuk menyimpulkan siapa pihak yang paling bertanggung jawab atas kejadian itu.
Penyebab kecelakaan antara KRL dengan mobil pengangkut BBM di perlintasan kereta Bintaro beberapa waktu lalu masih tanda tanya. Polisi dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan penyelidikan atas kejadian yang melibatkan dua perusahaan BUMN yakni PT KAI dan PT Patra Niaga, anak usaha Pertamina.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menyerahkan sepenuhnya hasil penyelidikan pada KNKT dan Polisi. "Itu kita harus sabar menunggu keputusan polisi, KNKT, nunggu itu dulu," kata Dahlan usai Rapat Pimpinan di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12).
-
Kapan banjir terjadi di rel kereta? Banjir merendam rel kereta api antara Stasiun Kebayoran- Stasiun Pondok Ranji imbas hujan yang terjadi sejak siang tadi, Sabtu (6/7).
-
Kapan mobil bekas taksi dianggap punya jarak tempuh rendah? Taksi umumnya menempuh jarak yang lebih pendek dibandingkan mobil pribadi pada tahun yang sama, karena waktu operasional taksi terbatas.
-
Di mana kecelakaan KA Putri Deli dengan truk tronton terjadi? Insiden kecelakaan antara KA Putri Deli dengan truk tronton pada Selasa (19/3) malam itu diduga akibat sang sopir truk nekat terobos palang pintu di perlintasan terjaga (JPL Nomor 31) Km. 44+300 antara Stasiun Perbaungan dan Stasiun Lidah Tanah.
-
Kenapa kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dijuluki "kereta kencana"? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, kereta itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
-
Kapan kecelakaan antara KA Brantas dan truk di perlintasan Madukoro terjadi? Peristiwa itu terjadi pukul 19.44 WIB.
-
Di mana kecelakaan beruntun yang melibatkan truk itu terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
Mantan Dirut PLN ini mengungkapkan, terlalu dini untuk menyimpulkan siapa pihak yang paling bertanggung jawab atas kejadian itu. "Misalnya semua akan bermuara pada siapa yang salah sapa. Sekarang belum ditentukan, biar hukum berjalan," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Dahlan Iskan geram dengan pernyataan Dirut PT. Patra Niaga pengelola truk tangki BBM yang bertabrakan dengan KRL membantah bahwa sopir dan kenek tidak profesional. Sebab, kejadian tersebut telah menyebabkan kerugian pada PT. KAI yang 75 persen perjalanan kereta api Jabodetabek berasal dari jalur tersebut.
"Ngapain dibantah begitu. Ikut saja putusan penegak hukum," ujar Dahlan melalui pesan singkatnya kepada merdeka.com, Rabu (11/12).
Menurutnya, PT Patra Niaga harusnya mendidik sopir-sopir tangki tentang rambu-rambu lalu lintas. Pasalnya, barang bawaan berupa bahan bakar minyak rawan terbakar.
"Mendidik sopir-sopir mengingatkan pentingnya rambu dan sensitifnya barang yang mereka bawa. Sopir-sopir Pertamina sendiri maupun sopir-sopir rekanan Pertamina," jelasnya.
Untuk itu, Dia mendukung PT KAI menggugat PT Patra Niaga atas kecelakaan KRL dengan truk tangki BBM ke penegak hukum. Bahkan, dia mengingatkan untuk kecelakaan yang lain.
"Sebaiknya PU juga gugat yang nabrak jembatan sampai rusak berat dan kapal yang nabrak tiang jembatan atau nabrak dermaga. PLN pernah gugat kapal yang nabrak kabel bawah laut," terangnya.
PT Patra Niaga, selaku anak perusahaan Pertamina pengelola truk tangki BBM yang bertabrakan dengan KRL membantah jika sopir dan kernet yang mengemudi tak profesional.
Menurut Dirut PT Patra Niaga, Ferdy Novianto, seluruh pekerja yang bertugas di perusahaannya sudah diberikan pembekalan sesuai standar operasional pekerja di setiap perusahaan.
Kecelakaan antara kereta api dengan truk tangki yang mengangkut BBM di perlintasan rel kereta Pondok Betung, Bintaro, Jaksel. Terkait insiden itu, sopir truk Chosimin dan kernetnya,
(mdk/noe)