Tak Hanya Inflasi, Jeff Bezos Ajak Anggota G20 Atasi Krisis Iklim
Executive Chairman Amazon Jeff Bezos melihat peluang kerja sama antara pihak pemerintah dan perusahaan swasta di sektor lain. Kini, yang telah berjalan adalah mengenai upaya mengatasi inflasi dan kenaikan harga lainnya.
Executive Chairman Amazon Jeff Bezos melihat peluang kerja sama antara pihak pemerintah dan perusahaan swasta di sektor lain. Kini, yang telah berjalan adalah mengenai upaya mengatasi inflasi dan kenaikan harga lainnya.
Selain inflasi, dia juga mengajak kerja sama antara pemerintah dan pengusaha swasta tak sebatas mengatasi inflasi. Ini disampaikannya dalam forum B20 sebagai rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.
-
Apa yang dirasakan Jeff Bezos saat berada di luar angkasa? Bagi Jeff Bezos, melayang di luar angkasa dalam gravitasi nol terasa seperti kembali ke dalam kandungan.
-
Kapan Jeff Bezos melakukan perjalanan luar angkasa? Jeff Bezos memang pernah merasakan gravitasi nol saat melakukan perjalanan ke ruang angkasa pada Juli 2021.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana cara Jokowi mengatasi perubahan iklim? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Jeff Bezos dan rekan-rekannya merasakan perjalanan ke luar angkasa? Bezos juga menyatakan bahwa dia tidak merasa gugup dalam perjalanan tersebut. Bahkan menurut pengakuannya, dia dan awak roket lainnya tertawa-tawa di dalam kapsul, tanpa merasa gugup sama sekali.
"Keberhasilan mengharuskan kita untuk memenuhi kebutuhan mendesak sekaligus meletakkan dasar untuk masa depan jangka panjang yang lebih baik. Ketika pemerintah dan pebisnis swasta mengatasi masalah inflasi, utang, dan peningkatan risiko yang mendesak, tetaplah penting untuk tetap memperhatikan tantangan abadi dalam mengatasi krisis iklim dan alam," ungkapnya dalam B20 Summit Indonesia 2022, Senin (14/11).
Diketahui, pandemi Covid-19 telah membawa dampak pada menyempitnya rantai pasok global yang menyebabkan inflasi dan berbagai maslaah ekonomi lainnya. Kondisi ini diperparah dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, tantangan krisis iklim semakin hari semakin nyata terlihat. Berbagai upaya dekarbonisasi pun jadi wacana yang dilontarkan banyak negara dan perusahaan swasta. Namun, langkah konkretnya baru masuk pada tahap awal.
Upaya ini jadi salah satu dari 3 prinsip utama yang disarankannya pada pebisnis G20. Menurutnya, langkah-langkah ini perlu dijalankan secara bersama-sama.
Menurutnya, mengatasi krisis iklim tidak serta merta menjadi lahan yang tidak menguntungkan secara bisnis. Sebaliknya, dari kacamata Jeff Bezos, pembenahan dari dampak krisis iklim bisa membawa pengembangan teknologi ke arah yang lebih baru. Lebih lagi, itu juga akan membawa kepada efisiensi produksi.
"Mari kita tidak terjebak. Dalam pola pikir bahwa banyak pemimpin bisnis dan pemerintah ingin berani mengurangi kerusakan lingkungan, tetapi mereka khawatir hal itu akan meningkatkan biaya dan mengganggu pertumbuhan. Kita sekarang tahu tindakan cerdas melawan perubahan iklim tidak hanya menghentikan hal-hal buruk yang terjadi," kata dia.
"Hal ini juga dapat meningkatkan efisiensi sumber daya dan mendorong teknologi baru, mengurangi ketidakpastian dan mengarah pada peluang baru," ucapnya.
Ini yang jadi landasan Bezos Earth Fund untuk mengalokasikan sekitar USD 10 juta untuk mengatasi perubahan iklim. Sekaligus mengejar target nol emisi karbon lebih cepat.
"Pemahaman baru inilah yang mendorong kami untuk membuat janji iklim dan menetapkan tujuan untuk mencapai nol karbon bersih pada tahun 2040 10 tahun lebih awal dari tujuan Perjanjian Paris sebagai bagian dari janji ini. Amazon bertujuan untuk memberi daya pada semua operasinya dengan energi terbarukan 100 persen pada tahun 2025," jelasnya.
Dia menggambarkan sejumlah peluang dari berkembangnya ekonomi dunia. Dia mencatat, ada penurunan persentase kemiskinan dan peningkatan persentase teknologi.
"Mari kita belajar dari pencapaian masa lalu. Ketika saya lahir, rata-rata orang di dunia hidup 53 tahun. Hari ini, rata-rata orang hidup 73 tahun tingkat kemiskinan dunia pada waktu itu telah turun 75 persen dan melek huruf orang dewasa telah berlipat ganda," ujarnya.
"Dan meskipun populasi dunia telah berkembang pesat sejak waktu itu, produksi pangan telah meningkat lebih pesat lagi. teknologi maju telah memainkan peran utama," imbuhnya.
Dari sisi teknologi, misalnya tenaga surya yang sudah turun sebesar 99 persen sejak 1979. Dia mencontohkan saat Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter memasang panel surya di Gedung Putih pada waktu itu.
"Inovasi, pendidikan, kewirausahaan dan kebijakan publik yang lebih baik, bertanggung jawab atas keuntungan ini. Kami telah menghadapi tantangan sejak kami menulis sejarah, dan kami manusia selalu menemukan cara untuk mengatasi mereka," bebernya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)