Tak Hanya ke Negara, Jusuf Hamka juga Sempat Tagih Utang ke Guru Kimia
Tak hanya menagih utang ke negara, Jusuf Hamka ternyata juga pernah menagih utang kepada guru kimia di sebuah sekolah. Cerita bermula ketika ada seorang guru kimia yang datang kepadanya untuk meminjam sejumlah uang untuk membayar sekolah anaknya.
Baru-baru ini pengusaha jalan tol Jusuf Hamka mengaku lelah menagih utang ke pemerintah karena tak kunjung dibayar. Mulanya utang pemerintah saat krisis moneter tahun 1998 hanya sekitar Rp170 miliar. Namun karena belum dibayarkan selama 25 tahun lalu, nilainya bengkak menjadi Rp1,4 triliun.
"Kalau sekarang sudah lebih dari Rp800 miliar, Rp1,4 triliun sudah sama pokoknya," kata Jusuf saat dihubungi merdeka.com, dikutip Jumat (9/6).
-
Apa yang menjadi kegemaran Jusuf Hamka di pagi hari? Terungkap, ada kegemaran menarik yang dilakukan Jusuf Hamka di pagi hari. Dia gemar memberi makan ke hewan peliharaan langka.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Kenapa Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha sukses? Jusuf Hamka dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses di tanah air. Namanya kian santer terdengar usai gencar menggalakkan warung nasi kuning gratis bagi sesama.
-
Apa yang menjadi ciri khas orang yang gemar berpura-pura kaya? Satu hal yang membedakan orang-orang ini adalah kecenderungan mereka untuk membahas cita rasa dan gaya hidup yang dianggap elite.
-
Apa yang dilakukan Jusuf Hamka dan Habib Rizieq saat pertemuan mereka? Selain itu, dia juga sempat memuji sosok Jusuf Hamka yang selama ini memang dikenal sangat dermawan."Terima kasih banyak atas kunjungannya. Jusuf Hamka ini luar biasa membangun masjid di mana-mana tempat.Beramal baik, dan hubungannya dengan banyak orang juga sangat baik," kata Habib Rizieq.
Utang tersebut merupakan dana deposito perusahaan milik Jusuf Hamka yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) di Bank Yakin Makmur (YAMA). Namun terjadi krisis moneter 1998 yang membuat Bank YAMA mengalami kebangkrutan sehingga pemerintah memberikan memberikan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Adanya suntikan dana ini membuat deposito yang ada di Bank YAMA seharusnya menjadi tanggungan pemerintah.
Tak hanya menagih utang ke negara, Jusuf Hamka ternyata juga pernah menagih utang kepada guru kimia di sebuah sekolah. Cerita bermula ketika ada seorang guru kimia yang datang kepadanya untuk meminjam sejumlah uang untuk membayar sekolah anaknya.
"Waktu PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ada guru kimia meminjam duit. Katanya ‘anak saya enggak bisa sekolah karena belum bayar’. Pas dicek bener," kata Jusuf Hamka saat berbincang dengan Merdeka.com di program D’Talks Spesial Ramadan, dikutip Jumat (9/6).
Kepada Jusuf Hamka, guru kimia tersebut berjanji akan mengembalikan sejumlah uang yang dipinjamkan dengan cara dicicil. Akhirnya, SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) anak dari guru kimia tersebut dibayar Jusuf Hamka.
3 Tahun Tak Dibayar
Hanya saja, 3 tahun berlalu, utang tersebut tak kunjung dibayar. Bahkan saat ditagih, guru kimia tersebut selalu mengelak.
"Sampai sekarang sudah 3 tahun belum dibayar, giliran ditagih galakan dia," kata pria yang akrab disapa Baba Alun ini.
Padahal, kata dia, jika guru tersebut membayar utang, uangnya bisa digunakan untuk membantu orang lain. Meski memiliki harta kekayaan melimpah ruah, Jusuf Hamka mengaku tidak suka memberikan bantuan kepada orang yang sifatnya konsumtif. "Kalau bagiin konsumtif saya enggak mau," katanya.
Harta kekayaan yang dimiliki tidak sepenuhnya menjadi hak untuk dimiliki seorang diri sehingga harus dibagikan kepada orang lain. Menurutnya, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk orang lain.
"Kalau dikasih lebih sampai hari ini ya alhamdulillah, nikmatin aja. Kelebihannya bagiin aja yang penting buat yang bermanfaat," pungkasnya.
(mdk/idr)