Tak Hanya Mudah, Ini Sederet Keuntungan Transaksi Elektronik
Penggunaan uang elektronik diakui akan memberi dampak positif pada perekonomian. Selain itu, masyarakat juga dinilai lebih nyaman bertransaksi melalui pembayaran elektronik.
Pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin sangat gencar menggaungkan transaksi elektronik di masyarakat. Mulai dari pembayaran tol, tiket KRL, MRT dan sebagainya kini menggunakan uang elektronik.
Penggunaan uang elektronik diakui akan memberi dampak positif pada perekonomian. Selain itu, masyarakat juga dinilai lebih nyaman bertransaksi melalui pembayaran elektronik.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Di mana e-meterai digunakan? E-meterai biasanya dihasilkan dan dikelola melalui platform elektronik atau perangkat lunak khusus yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga berwenang.
-
Siapa yang menerbitkan Rupiah Digital? Rupiah Digital hanya diterbitkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral Negara Republik Indonesia.
-
E-meterai itu apa? E-meterai adalah bentuk meterai yang dikeluarkan dan digunakan secara elektronik atau digital. Ini merupakan alternatif modern dari meterai fisik atau kertas yang biasanya ditempel pada dokumen resmi atau kontrak.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Siapa yang menyediakan e-meterai? BUMN Perum Peruri, sebagai penyedia e-meterai memberikan tutorial bagi peserta CPNS 2024 yang kesulitan untuk melakukan pembubuhan yang dapat diakses melalui meterai-elektronik.com.
Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudistira mengatakan, hal itu didasari oleh sistem kecepatan dan kemudahan yang membawa kenyamanan.
"Saya (Bhima) kira cukup besar (dampak pertumbuhan ekonominya), pertama karena sistem pembayaran ini (digital), bisa percepat transaksi, kalau cash kan transaksinya lebih lama," ujar Bhima di Jakarta, Selasa (11/2).
Bhima mengatakan, digitalisasi juga membawa keuntungannya pada penurunan peredaran uang palsu, serta adanya perubahan perilaku. "Karena sistem pembayaran lebih canggih, orang lebih suka jualan lewat online, (dengan) sistem pembayaran yang bisa dilakukan selama 24 jam."
Selain itu, Bhima menambahkan transformasi digitalisasi era 4.0 juga membawa efektivitas dan meminimalisir biaya, bagi masyarakat yang membuka usaha melalui online.
"Bisa dibayangkan, kalau masih konvensional, pasti akan memunculkan biaya, baik biaya transportasi maupun transaksi. Dengan sistem pembayaran online ini, biaya transaksi lebih murah. Karena kecanggihan dari sistem," jelasnya.
Fintech Payment Masih Eksis di 2020
Di sisi lain, Bhima melihat Financial Technology (Fintech) di 2020 akan masih menjadi tren, khususnya payment yang terus meningkat. Bahkan kini berkembang dengan adanya fintech agent.
"Yang terbaru ada perkembangan soal fintech agent, di mana (sistemnya) menggunakan Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif, yaitu Program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (Laku Pandai), itu bukan hanya untuk transaksi beli pulsa, dan lain-lain, Tapi juga jadi sistem pembayaran," papar Bhima.
"Artinya transaksi antar orang bisa pakai fintech agent. (UMKM) yang ada di warung-warung, maupun yang ada di desa. Nah ini revolusioner jadi di 2020 kita melihat ada masuknya pemain baru, diharapkan banyaknya dari lokal di sistem pembayaran kita terkait fintech agent," tutup Bhima.
Reporter Magang : Nurul Fajriyah
(mdk/idr)