Tak sesuai hitungan Jokowi, harga gas hanya di bawah USD 10/MMbtu
Saat ini harga gas untuk industri di Indonesia sebesar USD 8 - 10 per meter kubik (MMbtu). Jumlah tersebut lebih mahal dibanding Singapura dan Malaysia sebesar USD 4 per MMbtu.
Pemerintah terus melakukan kajian terhadap harga gas untuk industri. Sebab, saat ini harga gas industri di Indonesia masih sangat mahal dibanding negara-negara ASEAN lainnya.
Saat ini harga gas untuk industri di Indonesia sebesar USD 8 - 10 per meter kubik (MMbtu). Jumlah tersebut lebih mahal dibanding Singapura dan Malaysia sebesar USD 4 per MMbtu.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdulah mengungkapkan, meski saat ini belum ada angka pasti dalam penurunan harga gas untuk industri secara nasional, namun, ada salah satu wilayah yang harga gasnya bisa ditekan signifikan.
"Harga gas di Indonesia enggak terlalu jelek-jelek banget. Ada beberapa seperti di Sumatera Utara yang masih bisa diefisiensikan. Perhitungannya belum di rilis. Dulu harga gasnya sekitar USD 13 per MMbtu, sekarang bisa turun dibawah USD 10 per MMbtu," ujar Edwin di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa (4/10).
Edwin menegaskan, harga tersebut nantinya tidak akan berlaku sama dengan wilayah lainnya. Alasannya, ada beberapa pertimbangan seperti ongkos produksi dan metode untuk mendapatkan gasnya yang membuat harganya menjadi berbeda-beda.
"Semua tidak bisa rata ya. Kan ada yang pakai LNG, tapi ini kita upayakan supaya bisa lebih baik harganya. Kan harga gas di setiap region berbeda-beda. Tidak bisa kita patok, ada yang sudah murah, ada yang masih mahal," tuturnya.
Ditempat yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan hal senada. Dirinya membenarkan jika harga gas di Sumatera Utara bisa turun dibawah USD 10 per MMbtu.
"Yang di Sumatera sudah kita hitung sampai USD 9,9 per MMbtu. Masih coba untuk diefisiensikan. Siapa tahu bisa turun ke USD 8 per MMbtu," kata Wiratmaja.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar harga gas untuk Industri dalam negeri ditekan hingga menyentuh ke angka USD 5 atau USD 6 per MMbtu ( Million Metric British Thermal Unit). Saat ini, harga gas industri berada pada angka USD 9,5 per per MMbtu.
"Saya minta dilakukan langkah kongkret agar harga gas kita lebih kompetitif. Saya kemarin hitung-hitungan, ketemunya saya kira antara USD 5 sampai USD 6," ungkap Presiden saat memberikan pengantar dalam rapat terbatas (ratas) penetapan harga gas untuk industri di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (4/10).
"Kalau enggak angkanya itu, enggak usah dihitung saja," tegas Presiden.
Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan, harga gas untuk industri di Indonesia merupakan yang tertinggi se-ASEAN. Contohnya, negara Vietnam menetapkan harga gas untuk industri pada angka USD 7, Singapura pada angka USD 4.
Baca juga:
Ini alasan Menko Darmin tak bisa langsung turunkan harga gas
Jokowi ultimatum harga gas industri harus turun akhir November 2016
Presiden Jokowi: Saya mau harga gas industri USD 5 per MMbtu
Curhat warga Jakarta lebih untung pakai gas PGN
Harga minyak dunia naik usai Iran minta dukungan non-OPEC
Dirjen Migas soal bagi hasil blok East Natuna: Tinggal finalisasi
Kembangkan kilang di Indonesia, Pertamina serap ilmu dari Arab Saudi