Tambahan Rp3,2 Triliun untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung Masih Diproses
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo menyebut, pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih sesuai rencana. Dia menyebut, kalau megaproyek itu akan rampung pada Juni 2023 mendatang.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo menyebut, pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih sesuai rencana. Dia menyebut, kalau megaproyek itu akan rampung pada Juni 2023 mendatang.
"Kereta cepat itu kita on track untuk bisa kita lanjutkan progresnya, diharapkan Juni-Juli bisa beroperasi," ujarnya dalam Rapat Kerja Menteri BUMN bersama Komisi VI DPR RI, Senin (5/12).
-
Mengapa pembangunan infrastruktur di Kutai Timur perlu dipercepat? Pembangunan infrastruktur di Kutai Timur memang masih perlu banyak pembenahan. Selain persoalan pembangunan fisik jalan, masalah lain yang penting bagi masyarakat adalah infrastruktur air bersih.
-
Mengapa kereta cepat Jakarta-Bandung mendapat sambutan baik dari masyarakat? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023. Tak ayal, hal ini disambut baik oleh masyarakat, khususnya warga yang tinggal di sekitar KCJB.
-
Dimana lokasi pembangunan Depo Tegalluar untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Markas Besar Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pembangunan Depo Tegalluar yang menjadi markas Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini sudah mencapai 83,70 persen.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Kapan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dimulai? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
Soal tambahan dana untuk KCJB, Tiko menyebut kalau sudah ada dukungan dari Komisi VI DPR RI. Saat ini, proses tambahan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3,2 triliun sedang dalam proses di Komisi XI DPR RI.
Untuk diketahui, dana ini untuk menambal pembengkakan biaya atau cost overrun yang ada dalam megaproyek tersebut. Angka ini muncul setelah audit yang dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"PMN ini sudah disepakati dan prosesnya lagi di Komisi XI. Semoga bisa dicairkan akhir tahun," ungkapnya.
Selain memastikan proyek berjalan sesuai rencana, Tiko mengatakan kalau nantinya KCJB akan terintegrasi dengan transportasi lain. Salah satunya LRT Jabodebek yang akan tersambung di Stasiun Halim.
Menurutnya, proyek LRT Jabodebek awalnya ditarget Agustus 2022, namun harus mundur ke pertangahan 2023. Teknologi canggih juga akan dibawa pada LRT Jabodebek, salah satunya penggunaan grade of automation (GoA) level 3. Sehingga pengoperasiannya bakal tanpa masinis.
"Memang LRT Jabodebek ini tertunda dari Agustus 2022 hingga sekitar Juni 2023 (beroperasi). Dengan sistem software yang digunakan GoA 3 atau tanpa masinis, ini tantangan besar, tapi menjadi lompatan teknologi," ujar Tiko.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
LRT dan Kereta Cepat Terintegrasi, Waktu Tempuh Jakarta-Bandung Hanya 1 Jam
Membandingkan Harga Tiket KA Argo Parahyangan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Setop KA Argo Parahyangan, Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Harus Sama Murahnya
Ada Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Operasional KA Argo Parahyangan Disetop?
Meski Diwarnai Kontroversi, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Harus Tetap Jalan
Canggih, Struktur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tahan Gempa dan Kuat Hingga 100 Tahun