Target pertumbuhan ekonomi 2019 sulit tercapai, ini sebabnya
"Saya pikir ke depan banyak sekali nuansa politik dan banyak menteri yang nyaleg pasti konsentrasinya terpecah. Presiden Jokowi sendiri akan disibukkan oleh kepentingannya mencalonkan kembali dirinya sebagai presiden."
Target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen di 2019 dinilai akan sulit tercapai, meski angka tersebut lebih rendah dari target tahun ini yang sebesar 5,4 persen.
Deputi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Misbah Hasan mengatakan, ekonomi Indonesia tahun depan akan sangat dipengaruhi oleh dinamika politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres). Selain itu, dengan majunya kembali Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden, maka konsentrasi pemerintah juga akan terpecah.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
"Saya pikir ke depan banyak sekali nuansa politik dan banyak menteri yang nyaleg pasti konsentrasinya terpecah. Presiden Jokowi sendiri akan disibukkan oleh kepentingannya mencalonkan kembali dirinya sebagai presiden," ujar dia di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (19/8).
Sementara itu, penyaluran dana desa yang selama ini menjadi diharapkan menjadi pendorong daya masyarakat di pedesaan juga dinilai masih belum optimal. Meski, pada tahun depan alokasi dana desa dinaikkan menjadi Rp 73 triliun dari Rp 60 triliun di tahun ini.
"Kalau melihat data kemarin dana desa yang disalurkan bisa dinikmati oleh masyarakat desa, tetapi kelompok yang menikmati hanya elit-elit desa. Ini dibuktikan dengan kesenjangan di desa semakin melebar. Jadi siapa yang menikmati dana desa itu perlu dipertanyakan. Pemerintah mendorong program padat karya tunai tapi belum bisa diukur seberapa efektif (mendorong daya beli masyarakat desa)," jelas dia.
Oleh sebab itu, Misbah menyatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen di tahun depan dinilai berat untuk bisa dicapai. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di 2019 hanya mencapai 5 persen.
"Dengan target 5,3 persen, dari sisi angka pertumbuhan sebelumnya (di tahun ini) itu realistis. Tapi dengan dinamika politik di tahun depan, saya pesimis bisa tercapai. Jadi agak berat. Mungkin yang agak realistis itu 5 persen, dengan pertimbangan kondisi politik di 2019," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ini alasan pemerintah patok pertumbuhan ekonomi 2019 lebih rendah dibanding 2018
Pasca gempa, pertumbuhan ekonomi NTB diperkirakan minus
Hadapi gejolak global, pemerintah disarankan lebih agresif dalam kebijakan moneter
Ekonom nilai target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen di 2019 realistis
Sri Mulyani bocorkan pemicu pertumbuhan ekonomi 5,3 persen di 2019
Nota Keuangan RAPBN 2019: Belanja Negara tembus Rp 2.439 Triliun