Targetkan Buku III, BNI Syariah Bakal IPO Tahun Ini
Direktur Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah Dhias Widhyati modal inti perseroan saat ini sudah mencapai Rp 4,2 triliun. Itu berarti masih kurang Rp 800 miliar lagi di mana syarat modal inti untuk menjadi bank buku III ialah Rp 5 triliun hingga 30 triliun.
PT BNI Syariah menargetkan untuk menjadi Bank Buku III pada tahun ini. Untuk memenuhi target itu, Perseroan mengaku akan mencatatkan saham perdananya atau initial public offering (IPO) di bursa saham.
Direktur Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah Dhias Widhyati tidak menampik kemungkinan perusahaan untuk melakukan IPO di tahun ini. Dia menjelaskan, salah satu tujuan IPO ialah untuk menambah modal inti perusahaan.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Apa tujuan dari kolaborasi BRI dan BEI dalam menyelenggarakan seminar tentang IPO? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Kapan seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO diselenggarakan? Dalam menyambut peluang tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar terbuka yang mengambil tema 'Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering (IPO)' pada 6 Juli 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
"Kenapa IPO? Memang termasuk salah satu strategi yang jadi pertimbangan kita namun yang paling dekat ialah untuk capital injection. Tapi yang jelas itu kami berupaya untuk jadi buku III di akhir tahun ini," ungkapnya di Gedung BNI Syariah, Jakarta Selatan, Kamis (14/2).
Sementara itu, dirinya mengungkapkan bahwa modal inti perseroan saat ini sudah mencapai Rp 4,2 triliun. Itu berarti masih kurang Rp 800 miliar lagi di mana syarat modal inti untuk menjadi bank buku III ialah Rp 5 triliun hingga 30 triliun.
"Rp 800 miliar apakah bisa dari laba ditahan? Kalau target laba dari pemegang saham pengendali Rp 868 miliar tercapai yasudah alhamdulilah. Tapi kalau dari target rencana bisnis bank (RBB) Rp 550 miliar, maka sisanya diharapkan dari capital injection," ujarnya.
Sebagai informasi, selain IPO, BNI Syariah pada tahun ini akan meningkatkan ekspansi pembiayaan kepada sektor komersial secara selektif kepada nasabah yang memiliki tingkat risiko rendah seperti BUMN. Perseroan menargetkan segmen komersial ini tumbuh di kisaran 20 persen.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sepanjang 2018, BNI Syariah Cetak Laba Rp 416,08 Miliar
Perbankan Diminta Tak Layani Pembukaan Rekening Fintech Bodong
BNI Realisasikan 1.150 Unit Hunian Sementara Bagi Korban Bencana
Permudah Investasi, Wapres JK Minta BI Turunkan Suku Bunga Acuan
Jawaban Maybank Indonesia Terkait Demo Mantan Karyawan