Tarif Maksimal LRT Jabodebek Rp20.000 Hanya Sampai Februari, Bagaimana Setelahnya?
Tarif maksimal LRT Jabodebek sebesar Rp20.000 untuk jarak terjauh, berlaku mulai awal Oktober 2023 sampai dengan akhir Februari 2024.
Presiden Jokowi telah meresmikan operasional LRT Jabodebek hari ini, Kamis (28/8).
Tarif Maksimal LRT Jabodebek Rp20.000 Hanya Sampai Februari, Bagaimana Setelahnya?
Sebagai operasional perdana, pemerintah menetapkan tarif flat Rp5.000 hingga periode September.
Tarif tersebut sebagai bentuk promosi dari pemerintah untuk menarik kebiasaan masyarakat beralih dari penggunaan transportasi pribadi ke transportasi publik.
- Berlaku Mulai Hari ini, Ada Diskon Tarif LRT Jabodebek Jadi Setengah Harga
- Mulai Besok, Tarif LRT Jabodebek Jadi Rp20.000 untuk Rute Terjauh
- Mulai 1 Oktober 2023, Tarif Parkir di Jakarta Rp7.500 Per Jam
- Masa Uji Coba Tarif LRT Jabodebek Jauh Dekat Cuma Rp5.000 Selama September 2023, Berapa Tarif Normalnya?
Setelah periode September selesai, tarif yang akan berlaku sesuai dengan formulasi perhitungan tarif LRT Jabodebek yang telah tercantum dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.
Berdasarkan regulasi ini, tarif dasar LRT Jabodebek ditetapkan mulai Rp5.000 untuk 1 km pertama. Kemudian bertambah sebesar Rp700 per km selanjutnya.
Namun tarif maksimal LRT Jabodebek sebesar Rp20.000 untuk jarak terjauh. Skema tarif ini mulai diberlakukan pada awal Oktober 2023 sampai dengan akhir Februari 2024.
Menurut Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno, skema tarif seperti ini sah saja dilakukan, mengingat target pasar dari LRT adalah masyarakat menengah ke atas.
"Melihat struktur tarif, layanan LRT Jabodebek ditujukan untuk kelompok masyarakat menengah ke atas. Tujuannya, supaya warga dapat meninggalkan kendaraan pribadi untuk beralih memakai angkutan umum, sehingga dapat mereduksi kemacetan lalu lintas di jalan," kata Djoko saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (28/8).
Merdeka.com
Djoko mengatakan, tarif LRT Jabodebek lebih tinggi dibandingkan tarif KRL Jabodetabek, lantaran prasarana dan sarana seluruhnya baru.
Di sisi lain, imbuhnya, kelompok masyarakat menengah ke bawah sudah disediakan KRL Jabodetabek dengan tarif yang lebih murah.
Meski begitu, Djoko mengingatkan pemerintah, agar ongkos warga yang menggunakan transportasi publik tidak lebih dari Rp50.000 untuk pulang pergi.
Termasuk ongkos dari tempat tinggal menuju stasiun terdekat (first mile), menggunakaan LRT Jabodebek dan stasiun tujuan menuju lokasi dikehendaki ( last mile).
Kemudian, ada pembanding layanan Bus JR Connection yag cukup laris bertarif Rp20.000 sekali perjalanan berhenti di pusat Kota Jakarta, seperti Kawasan Blok M dan Monas.
Secara umum, kata Djoko, LRT Jabodebek dalam kondisi laik operasi. Angkutan feeder, juga dikabarkan sudah disiapkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dengan biaya Rp5.000.
"Pentingnya aksesibilitas ke stasiun menjadi titik pelayanan LRT Jabodebek. Pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan akses yang mudah dan nyaman menuju stasiun tersebut," tandasnya.