Tarif naik, jumlah tiket KRL harian tak dikembalikan berkurang
Kenaikan tarif tiket dalam bentuk uang jaminan membuat penumpang ingin merefund.
PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menyatakan kenaikan tarif kartu harian berjaminan atau single trip, per 1 April lalu, membuat kerugian perseroan menurun. Kenaikan tarif dari Rp 5.000 menjadi Rp 10.000 menimbulkan jumlah tiket hilang berkurang.
Direktur Operasional dan Pemasaran PT KAI Commuter Jabodetabek (Persero) Dwiyana mengatakan kerugian tiket single trip commuter line sudah menurun drastis dari 15.000 ke 7.000 tiket.
"Pas uang jaminan Rp 5.000, sekitar 15.000 kehilangan kartu. Begitu dinaikkan Rp 10.000, langsung turun tajam menjadi 7.000," ujarnya di Stasiun Djuanda, Jakarta, Jumat (4/9).
Menurutnya, kendati masih mengalami kerugian atas kehilangan kartu, namun pihaknya tidak ingin kembali menaikkan tarif jaminan lebih tinggi.
"Kalau nol kerugian, semua pakai kartu elektronik atau naikkan Rp 20.000. Tapi menurut saya enggak logis itu (Rp 20.000). Jadi akan tetap Rp 10.000," jelas dia.
Sementara itu, dia menjelaskan, kerugian tak hanya berasal dari lalai atau nakalnya penumpang untuk tidak mengembalikan atau refund tiket harian berjaminan (single trip). Namun, juga berasal dari banyaknya penumpang nakal yang berhasil menerobos masuk atau keluar tanpa melalui gate in atau gate out stasiun.
"Singapura, Hong Kong, kondisi peronnya kayak (stasiun) Juanda, Gondangdia. Menerobos lewat gate tidak bisa kan," ungkapnya.