Tekan Angka Stunting Menjadi 14 Persen, KKP Dorong Masyarakat untuk Konsumsi Ikan
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengatakan, mengonsumsi ikan baik untuk mencegah stunting atau kerdil akibat kekurangan gizi kronis yang masih mengintai anak Indonesia.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengatakan, mengonsumsi ikan baik untuk mencegah stunting atau kerdil akibat kekurangan gizi kronis yang masih mengintai anak Indonesia. Sebab, ikan mengandung asam lemak Omega 3 tinggi untuk perkembangan mata, otak, dan jaringan syaraf serta memiliki komposisi asam amino lengkap.
"Sehingga mudah dicerna dan diserap tubuh, serta sumber vitamin D dan Kalsium bagi pertumbuhan tulang," ujar Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti di Jakarta, Selasa (16/11).
-
Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kutai Timur untuk menekan angka stunting? Untuk menekan angka stunting di Kabupaten Kutai Timur, Pemerintah setempat menggalakkan gerakan gemar makan ikan.
-
Dimana sumber ikan segar yang disiasati Pemkab Kutai Timur untuk program stunting? Pemerintah Kabupaten Kutai Timur kemudian menyiasati belanja pasokan ikan segar dari Pulau Miang untuk bahan makanan tambahan Balita yang terindikasi kurang gizi.
-
Kenapa BPIP mencanangkan Gerakan Gotong Royong Percepatan Penurunan Stunting? Dirinya menuturkan, percepatan penurunan angka stunting merupakan ikhtiar mewujudkan manusia Indonesia yang unggul sebagai gerakan Pancasila dalam tindakan yang perlu dikoordinasikan secara internal dan eksternal bersama-sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian KKP untuk diterapkan pada perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi. "Meminimalisir bagian terbuang, semua bagian ikan bisa dimanfaatkan untuk jadi produk," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta.
Dia mengingatkan jajarannya untuk terus berbenah untuk mendukung penurunan stunting. Meski pada tahun 2019 prevalensi stunting turun menjadi 27,67 persen dari 30,8 persen pada tahun 2018 (Survei Status Gizi Balita Indonesia, 2019).
Namun, angka ini masih diatas angka toleransi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 20 persen. "Angka prevalensi stunting ini berpotensi meningkat dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia yang berdampak pada sosial dan ekonomi masyarakat," paparnya.
Oleh karena itu, Artati memastikan KKP akan terus mendukung program prioritas percepatan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. Salah satu caranya dengan melakukan intervensi sensitif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan protein khususnya dari ikan untuk perbaikan gizi masyarakat.
Belajar Makan Ikan
Tak hanya itu, KKP juga terus mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). "Ditjen PDSPKP mengajak 1.000 peserta yang didominasi kaum perempuan untuk bersama-sama mengedukasi pentingnya ikan bagi anak-anak. Terlebih bagi kalangan kaum ibu, yang memiliki peran penting dalam memutuskan hidangan apa yang tersaji di meja makan," tutupnya.
Sementara itu, Psikolog dan Founder ruangtumbuh.id, Irma Gustiana Andriani, mengulas tips melalui pendekatan psikologis agar anak terbiasa makan ikan. Dia menyebutkan bahwa problema utama yang sering terjadi pada saat proses belajar makan pada anak adalah gerakan tutup mulut, picky eater, alergi dan kondisi emosional lainnya.
Karenanya, agar anak gemar makan ikan, dia mengingatkan perlunya mengutamakan kenyamanan anak saat kegiatan makan. "Suasana menentukan motivasi anak," jelas Andriani.
Selanjutnya, Andriani menyebut penggunaan visualisasi yang menarik untuk perangkat makan, seperti perangkat makan yang colorful dengan tematik tertentu. Menurutnya, anak-anak memerlukan contoh karena pada anak-anak mereka jagonya meniru.
"Sajikan secara unik, kombinasikan dengan menu ikan. Kenalkan tentang ikan melalui kegiatan bermain. Berikan apresiasi pada proses pembelajaran dengan pujian verbal ataupun non verbal," imbuh dia.
(mdk/azz)