Terjadi tumpang tindih, jumlah kementerian diusulkan dipangkas
Namun, presiden memiliki hak prerogatif menentukan jumlah kementerian/lembaga yang diinginkan.
Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengusulkan agar dilakukan pengurangan jumlah kementerian/lembaga. Berdasarkan evaluasi terhadap kinerja 34 kementerian/lembaga saat ini, terjadi tumpang tindih pelaksanaan tugas antarlembaga pemerintah tersebut.
Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik Kementerian PAN-RB Rusdianto enggan menyebutkan institusi pemerintah mana yang tumpang tindih dan mendapatkan rapor merah.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
"Telah disampaikan ke pak menteri ada evaluasi untuk itu. Ya dicatatan pak menteri hasil rekomendasi ada tumpang tindih, menjalankan tugas, pokok, dan fungsi lainnya," ujar Rusdianto, Jakarta, Jumat (5/9).
Menurutnya, penciutan jumlah kementerian/lembaga menjadi jalan keluar menghilangkan masalah tumpang tindih pekerjaan. Namun, presiden memiliki hak prerogatif menentukan jumlah kementerian/lembaga yang diinginkan. "Ya kalau terjadi tumpang tindih harus dikurangi," kata dia.
Berdasarkan pengalaman, setiap periode kepemimpinan di Indonesia memiliki perbedaan pilihan dan jumlah kementerian/lembaga. Sekedar ilustrasi, era Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Departemen Penerangan diubah menjadi Departemen Perhubungan.
Sementara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membelah Departeman Perdagangan dan Perindustrian menjadi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.
"Ini sekali lagi tergantung dengan program dan visi misi presiden. Karena kelembagaan itu merupakan alat untuk mencapai apa yang diinginkan," jelas dia.
(mdk/yud)