Terungkap, Ini Peran dan Fungsi PLN di Lembaga Investasi Danantara
Darmawan menyebut, pertemuan itu membahas lebih detail visi misi Danantara sebagai lembaga pengelola investasi yang baru di bentuk Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengungkap isi pertemuan bersama Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Muliaman Hadad dan jajaran direksi lainnya di Kantor Danantara, Jakarta, Rabu (20/11) sore.
Darmawan menyebut, pertemuan itu membahas lebih detail visi misi Danantara sebagai lembaga pengelola investasi yang baru di bentuk Presiden Prabowo Subianto.
- Ternyata, Ini Perbedaan Lembaga Investasi Danantara Besutan Prabowo dengan INA Buatan Jokowi
- Mengenal Danantara, Lembaga Investasi Pesaing Temasek Besutan Prabowo Subianto
- Pertemuan USINDO, Menteri Rosan Sampaikan Komitmen Indonesia untuk Investasi Berkelanjutan
- Prabowo Tak Ingin Terburu-buru Bentuk Danantara, Ini Alasannya
"Ini kan saling kenal kami mendapatkan paparan seperti apa visi dari bapak Presiden Prabowo," ujarnya kepada wartawan di Kantor Danantara.
Dia memastikan PLN berkomitmen mendukung berbagai program Danantara. Komitmen ini diwujudkan PLN dengan menyelaraskan program Danantara.
"Jadi kami merasa bahagia sekali dengan sambung raksa ini kami siap menjalani arahan sehingga terjadi suatu alignment (penyelarasan) langkah dari Danantara dengan PLN," ucap dia.
Dalam pertemuan tersebut, Darmawan juga menyampaikan rencana kerja PLN dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Salah satunya dengan mengoptimalkan penggunaan energi bersih.
"Jadi hari ini kita silaturahmi saling mengenal satu dengan lain. Dalam hal ini tugas bagaimana PLN menyediakan affordable clean energy untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen," bebernya.
Tujuh Perusahaan BUMN Anggota Danantara
Sebelumnya, BP Danantara akan mengelola 7 BUMN dengan skala terbesar. Di antaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID. Danantara juga mengonsolidasi INA.
Pada tahap awal, BP Danantara dibidik bisa mengelola assets under management (AUM) mencapai USD 600 miliar. Nilai ini setara Rp9.538 triliun (asumsi kurs Rp15.893) dari konsolidasian 7 BUMN plus INA tersebut.
Dengan modal awal tersebut, aset pengelolaan Danantara ditargetkan bisa meningkat hingga USD 982 miliar. Nilai kelolaan ini sekitar Rp15.612 triliun (asumsi kurs Rp15.612) setelah aset negara lainnya masuk dalam portofolio Danantara.