Terus merosot, Rupiah sentuh level Rp 15.156 per USD
Mengutip data Bloomberg, pagi ini Rupiah dibuka di level Rp 15.120 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.075 per USD. Setelah itu, Rupiah masih terus bergerak melemah hingga menyentuh level Rp 15.156 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah di perdagangan hari ini, Kamis (4/10). Bahkan, nilai tukar melewati level psikologis Rp 15.100-an per USD.
Mengutip data Bloomberg, pagi ini Rupiah dibuka di level Rp 15.120 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.075 per USD. Setelah itu, Rupiah masih terus bergerak melemah hingga menyentuh level Rp 15.156 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Sebelumnya, ekonom Faisal Basri menyebut bahwa penyebab utama pelemahan Rupiah di tahun 2018 adalah kaburnya dana asing hingga USD 20 miliar dari Indonesia pada tahun 2017 silam. Dana tersebut merupakan repatriasi dari keuntungan perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia.
"Usaha di Indonesia ini keren banget. FDI (Foreign Direct Investment) datang ke Indonesia untungnya itu banyak. Tapi untungnya itu kan mereka bawa pulang kan," kata Faisal dalam sebuah acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).
Faisal mengungkapkan, di tahun 2017 saja, asing membawa pulang keuntungan yang berhasil mereka dapatkan di Indonesia hingga USD 20 miliar.
"Yang mereka bawa pulang itu USD 20 miliar, jadi sumber Rupiahnya memburuk itu bukan karena impornya naik, iya itu penyebab, impor minyak juga naik iya itu penyebab, tapi penyebab utamanya adalah repatriasi laba perusahaan asing di Indonesia USD 20 miliar," tegasnya.
Dia menjelaskan, angka repatriasi tersebut jauh lebih besar dibanding defisit impor migas sebesar USS 11 miliar. Oleh karena itu, Faisal menyarankan pemerintah untuk segera membuat aturan tegas mengenai batas repatriasi.
Baca juga:
Membongkar penyebab terkaparnya Rupiah ke level Rp 15.000 terendah sejak krisis 1998
Rupiah merosot ke Rp 15.100-an per USD, pengusaha masih tahan harga produk
Bos BI soal Rupiah tembus Rp 15.000: Ini bukan kiamat bagi Indonesia
Pemerintah siapkan diskon PPh untuk bunga DHE yang dibawa kembali ke RI
Adaro sepakat ubah pembayaran transaksi USD 1,7 M per tahun menjadi Rupiah