Tetap Waspada, Tantangan Ekonomi RI Dimulai Tahun Depan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari capaian di kuartal II-2022 sebesar 5,44 persen (yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari capaian di kuartal II-2022 sebesar 5,44 persen (yoy).
"Bila dibandingkan dengan tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen (yoy)," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (7/11).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
-
Bagaimana hilirisasi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah? Contoh tiga wilayah yang menjadi pusat industri hilirisasi SDA khususnya mineral dan logam, yaitu Sulawesi, Maluku dan Papua, serta Kalimantan, mengalami pertumbuhan ekonomi positif. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai wilayah Sulawesi yakni 6,64% (yoy), disusul Maluku dan Papua yakni 6,35% (yoy), dan Kalimantan yaitu 5,56% (yoy).
-
Bagaimana cara mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, tingginya pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun ini terjadi karena perbandingan basis yang rendah (low base effect) dari tahun lalu.
"Pertumbuhan ekonomi terjadi karena low base effect atau basis yang rendah," kata Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (7/11).
Dia menjelaskan, tahun lalu pada kuartal III terjadi kenaikan kasus pasien positif Covid-19 hingga 26 ribu kasus. Tingginya kasus tersebut membuat pemerintah melakukan pembatasan kegiatan ekonomi dan sosial.
"Kuartal ke III tahun lalu terjadi gelombang kasus covid-19 dengan 26 ribu kasus, disusul pembatasan sosial ketat," kata dia.
Kondisi sebaliknya terjadi pada kuartal III tahun ini. Pemerintah telah banyak memberikan kelonggaran beraktivitas kepada masyarakat. Selain itu, pertumbuhan tahun ini juga didorong tingginya harga komoditas produk ekspor.
"Kemudian motor dari harga komoditas ikut sumbang net ekspor," kata dia.
Bhima menilai, dengan kondisi yang demikian, Indonesia tidak boleh lengah. Mengingat tahun depan akan ada banyak indikator yang menjegal pertumbuhan ekonomi nasional. "Masalahnya indikator yang terkesan positif bisa berbalik arah di tahun depan," kata dia.
Beberapa indikator tersebut antara lain kenaikan tingkat inflasi, suku bunga pinjaman, tekanan biaya produksi manufaktur dan pelemahan kurs rupiah. Hal ini akan membuat suasana pemulihan ekonomi akan terasa berbeda dari tahun ini.
"Kondisi akan jauh berbeda dan pemerintah tidak bisa lengah," pungkasnya.
Baca juga:
Ekonomi RI Tetap Tumbuh 5 Persen, BPS: Prestasi di Tengah Ketidakpastian Global
Di Tengah Ancaman Resesi, Ekonomi RI Justru Naik Capai 5,72 Persen
Indonesia Bisa Jadi Pusat Pertumbuhan di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi
Ekonomi RI Diprediksi Tetap Gagah di Atas 5,5 Persen Meski Ada Ancaman Resesi
Sri Mulyani Optimis Defisit APBN 2022 di Bawah 3,9 Persen
Ekonomi AS Hingga China Melambat, Sri Mulyani Yakin RI Tetap Aman