The Body Shop Tutup 88 Gerainya di Amerika Serikat dan Kanda, Ini Biang Keroknya

The Body Shop Tutup 88 Gerainya di Amerika Serikat dan Kanda, Ini Biang Keroknya

Brand kecantikan ternama, The Body Shop menghentikan ratusan toko online hingga offline di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Hal itu disebabkan inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir telah merugikan perusahaan ini.

Melansir dari The Guardian, setidaknya sejak 1 Maret 2023 The Body Shop telah menutup sebanyak 50 gerainya di AS. 

Sementara di Kanada, 33 dari 105 toko telah tutup, dan lebih dari 200 orang kehilangan pekerjaan.

Pihaknya akan menghentikan penjualan online melalui e-commerce di Kanada. Namun toko yang tidak tutup akan tetap buka untuk saat ini.

Salah satu sumber mengatakan bisnis yang menguntungkan ini dapat menutupi pengeluaran sehari-hari dari arus kas.

Namun perusahaan memerlukan dana tambahan untuk menutupi utang kepada pemasok seperti perusahaan logistik, gudang dan agen pemasaran untuk layanan selama musim Natal.

Selain itu, cabang The Body Shop di Inggris bangkrut pada bulan Februari.

Ini hanya beberapa bulan setelah grup ekuitas swasta Jerman, Aurelius membeli grup yang didirikan oleh mendiang aktivis lingkungan dan hak asasi manusia Anita Roddick.

Sebagai informasi, The Body Shop merupakan brand yang dikenal dengan produk-produk alami berkelanjutan. 

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1976 di Inggris oleh Anita Roddick.

Pada tahun 2019 perusahaan ini mendapatkan sertifikasi sebagai 'B Corp'. 

Sebuah sebutan untuk perusahaan yang memenuhi standar transparansi dan kesadaran lingkungan tertentu.

Pada tahun 2023, produk ini telah diperluas ke lebih dari 500 lokasi ritel di lebih dari 80 negara.

Tak hanya itu, produk The Body Shop juga bisa dibeli secara online di 60 e-commerce.