Tingkatkan daya saing, Pemerintah minta UKM ciptakan produk baru
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan saat ini Indonesia tidak bisa tergantung pada produk-produk ekspor yang lama. Sehingga, usaha kecil menengah (UKM) bisa menghasilkan produk-produk baru yang lebih bervariasi. Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan saat ini Indonesia tidak bisa tergantung pada produk-produk ekspor yang lama. Sehingga, usaha kecil menengah (UKM) bisa menghasilkan produk-produk baru yang lebih bervariasi.
Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo agar Indonesia memiliki produk unggulan yang baru, guna mendorong daya saing dan meningkatkan nilai ekspor dalam negeri.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Di mana saja Disperindagkop UKM Paser meninjau pengerjaan pasar? Peninjauan dimulai di Pasar Kapitan Wasel Desa Tepian Batang, Kecamatan Tanah Grogot; kemudian pasar Keresik Bura dan terakhir pasar rakyat Desa Petangis, Kecamatan Batu Engau.
-
Kapan Disperindagkop UKM Paser meninjau pengerjaan pasar? Seperti yang dilakukan pada Selasa (14/11/2023).
-
Apa yang disosialisasikan Kemendag? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum. Untuk itu, Kemendag menggelar sosialisasi dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terbaru mengenai ekspor pada Selasa, 18 Juli 2023.
"Kita jangan bergantung pada produk-produk unggulan lalu. Kalau dari UKM yang desainnya diperbaiki dan kita melakukan pendampingan kemudian packaging juga diperbaiki, maka dia akan bisa meningkatkan volume ekspor kita," kata Enggar di Jakarta, Rabu (12/10).
Menurutnya, produk furnitur dan kerajinan bisa menjadi andalan ekspor selain komoditas. "Kita memiliki kekayaan di dalam desain furniture, kemudian kerajinan, yang ternyata punya market yang baik. Ada desain furniture satu kursi saja, laku 1400 euro, dan ini sesuatu yang kita akan dorong," imbuhnya.
Selain itu, dia juga meminta agar UKM bisa melebarkan pemasaran di pasar-pasar lain yang belum terjamah sebelumnya, seperti Afrika, Iran, India, Bangladesh. Tentunya, produk yang akan dijual harus sesuai dengan selera konsumen di negara-negara tersebut.
"Pasar-pasar tradisional yang sudah ada tetap dijaga, tapi pasar baru akan segera dibuka. Kita sekarang membuka dengan negara lain untuk bisa melakukan transaksi perdagangan. Demikian juga dengan bahan baku, jadi kita tidak hanya bergantung pada satu dua resources, kita membuka sumber itu," jelas Enggar.
Baca juga:
Kemendag minta pengusaha pelayaran rampungkan izin sebelum impor
Mendag bolehkan gula buat industri dijual langsung ke masyarakat
Mendag: Industri makanan dan minuman jangan dagang gula
Ini cara Mendag tingkatkan diversifikasi produk untuk genjot ekspor
Kemendag cabut izin impor jika tak sebar sapi secara merata
Izin impor sapi bakalan sudah diberikan ke 3 perusahaan feedloter
Kemendag keluarkan izin impor sapi bakalan 300.000 ekor hingga 2018