Tingkatkan Hilirisasi, Inalum Harap Harga Listrik Murah
Karena kapasitas listrik yang dibutuhkan smelter sangat besar, maka perlu tarif listrik yang murah agar biaya operasional kegiatan hilirisasi mineral menjadi lebih efisien. Sehingga harga mineral yang telah dimurnikan dari smelter dalam negeri bisa bersaing dengan produk smelter di pasar global.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) membutuhkan pasokan listrik yang besar dalam kegiatan hilirisasi pertambangan mineral.
"Semua industri hilirisasi minerba butuh energi tinggi. Misal aluminium, kita butuh 14 ribu kilo Watt hour (kWh) per ton, copper smelter butuh 10 ribu kWh per ton, nikel butuh 4 ribu sampai 5 ribu kWh per ton," kata Budi, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/7).
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa definisi dari energi listrik? Pengertian energi listrik adalah suatu energi yang dipasok oleh arus listrik dan potensial listrik.
-
Di mana energi listrik disimpan? Accu = yaitu alat yang menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
-
Bagaimana cara menghemat energi listrik? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghemat energi listrik di rumah, yang juga baik untuk lingkungan dan dapat menekan biaya pemakaian listrik.
-
Mengapa Pemkab Cilacap berencana menguji coba perahu nelayan berenergi listrik? Peralihan ke energi listrik ini disinyalir lebih ekonomis dibanding menggunakan bahan bakar yang lama.
-
Kenapa biaya listrik di rumah Luna Maya sangat mahal? Rumah ini memiliki fasilitas listrik 33.000 watt dengan biaya bulanan mencapai 15-20 juta.
Menurut Budi, karena kapasitas listrik yang dibutuhkan smelter sangat besar, maka perlu tarif listrik yang murah agar biaya operasional kegiatan hilirisasi mineral menjadi lebih efisien. Sehingga harga mineral yang telah dimurnikan dari smelter dalam negeri bisa bersaing dengan produk smelter di pasar global.
"Kalau energi strategisnya mahal atau tidak murah, kita tidak bisa kompetisi di dunia. Ini sudah terjadi di berbagai dunia itu tutup pabriknya (smelternya)," tutur Budi.
Agar smelter mendapat listrik dengan harga murah, Budi pun menginginkan smelter mendapat pasokan listrik khusus dari pembangkit listrik yang Biaya Pokok Produksinya (BPP) rendah, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
"Indonesia punya potensi air, PLTA pembangkit listrik yang paling murah. Kami butuh dari dukungan pemerintah, potensi PLTA bisa dialokasikan untuk industri hlir minerba jadi global positioning jadi lebih murah," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Antam Catat Pertumbuhan Positif untuk Kinerja Komoditas Nikel
Inalum Ungkap Alasan Dividen Freeport 2 Tahun Belum Akan Masuk Kas Negara
Freeport dan Inalum Diminta Tanggulangi Pemasangan Listrik 8.000 Rumah Warga
Inalum Siapkan Rp 84,77 Triliun Tambah Kapasitas Produksi Hingga 2025
Pertamina Gandeng 4 BUMN Tingkatkan Layanan Penyaluran BBM
Usai Divestasi Saham Freeport, Aset Inalum Melesat Jadi Rp 162 Triliun