Tingkatkan listrik di Ambon, PLN datangkan kapal pembangkit listrik
Kapal berkapasitas 60 Mega Watt (MW) dari Turki yang disewa selama lima tahun oleh PLN tersebut dipastikan aman.
PLN kembali mendatangkan Kapal Pembangkit Listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) guna meningkatkan pelayanan dan pasokan kelistrikan. Kapal yang sudah tiba pada Rabu (15/3) lalu itu bakal digunakan di Ambon, Maluku.
Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN, Haryanto mengatakan kapal berkapasitas 60 Mega Watt (MW) dari Turki yang disewa selama lima tahun oleh PLN tersebut dipastikan aman.
"Ini merupakan salah satu upaya kami untuk terus memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Maluku, khususnya di Pulau Ambon. Diharapkan dengan adanya penambahan supply pasokan listrik melalui MVPP tersebut, dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat," katanya.
MVPP tersebut, dikatakan Haryanto, telah melalui tahapan custom clearance atau pemeriksaan administrasi oleh pihak Bea Cukai setibanya di Waai. Setelah itu dibutuhkan 12 hingga 14 hari persiapan dan serangkaian tahapan uji coba sebelum akhirnya pasokan listrik dari MVPP tersebut dapat disinkronkan dengan jaringan di sistem Ambon.
"Saat ini, MVPP tersebut sedang melakukan fixing posisi yang diperkirakan akan selesai dalam waktu 3 (tiga) sampai 4 (empat) hari ke depan. Untuk mengoptimalkan waktu yang ada, pelaksanaan fixing posisi tersebut akan dilakukan secara paralel dengan pelaksanaan stringing yaitu penyambungan konduktor yang ada pada tower jaringan transmisi di darat dengan yang ada di kapal sebelum dilakukan serangkaian uji coba," ujarnya.
Haryanto juga menambahkan, kehadiran kapal listrik ini bukanlah solusi permanen untuk meningkatkan sistem kelistrikan di Ambon. Namun hal tersebut adalah temporary solution dimana saat ini PLN sedang membangun proyek-proyek kelistrikan di Maluku, khususnya di Pulau Ambon, seperti pembangunan PLTP Tulehu berkapasitas 2 x 10 MW dan PLTMG Ambon Peaker berkapasitas 30 MW sebagai prioritas utama untuk keandalan sistem Ambon.
Menurut Haryanto saat ini Daya Mampu sistem Ambon sendiri yaitu mencapai 61,2 MW dengan Beban Puncak mencapai 58,04 MW. Dengan adanya tambahan daya 60 MW dari MVPP tersebut, dipastikan sistem Ambon akan memiliki cadangan daya sebesar 63,16 MW.
"Jumlah daya yang besar dan cukup tidak akan berarti apabila gangguan jaringan, terutama akibat pohon, masih sering terjadi. Maka dari itu kami menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan di sekitar jaringan listrik di lingkungannya sehingga pasokan listrik yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan maksimal,” sebutnya.
PLN juga akan mengoperasikan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV pertama di Maluku yang telah dibangun pada tahun 2012 di Pulau Ambon dengan panjang jaringan yaitu 49 kms serta 2 (dua) Gardu Induk (GI) dengan total kapasitas 60 MVA yaitu GI Passo dan GI Sirimau.
Selanjutnya, kapal listrik tersebut akan menyuplai listrik melalui GI Passo dan GI Sirimau yang kemudian akan diteruskan ke sistem Ambon. Dengan demikian, pengoperasian MVPP berkapasitas 60 MW tersebut akan sejalan dengan pengoperasian dari jaringan transmisi serta kedua GI tersebut.
“Pada saat dilakukan tahapan uji coba sinkronisasi pasokan listrik dari MVPP serta uji coba pengoperasian jaringan transmisi tersebut dengan sistem Ambon, kemungkinan akan terjadi padam di beberapa titik. PLN berharap masyarakat memahami bahwa hal ini bersifat sementara” tutup Haryanto.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Bagaimana cara PLTA Kracak menyalurkan listrik? “Jadi ini listriknya disalurkan ke Bogor, yang saat itu Buitenzorg sedang butuh, terutama untuk penerangan kantor gubernur. Setelah Buitenzorg memiliki penerangan, listrik disalurkan ke Tanjung Priuk untuk operasional Trem dan perkotaan,” kata sang kreator, Jejak Siborik.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.