Tips Mulai Bisnis dari Orang Paling Kaya di Dunia, Jangan Terobsesi dengan Uang
Menurut Real Time Net Worth Forbes, kekayaan bersih Arnault mencapai USD206 miliar atau setara dengan Rp3.293,9 triliun.
ijuluki "Raja Mewah," Arnault adalah chairman dan CEO dari LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SE, sebuah konglomerat perusahaan mewah yang menaungi merek-merek bergengsi seperti Louis Vuitton, Christian Dior, dan Givenchy.
Tips Mulai Bisnis dari Orang Paling Kaya di Dunia, Jangan Terobsesi dengan Uang
Tips Mulai Bisnis dari Orang Paling Kaya di Dunia, Jangan Terobsesi dengan Uang
- Perjalanan Hidup Orang Terkaya ke-25 di Dunia, Dulu Sopir Angkot Kini Tajir Melintir Hartanya Rp1.133 Triliun
- Berawal dari Modal Utang Rp500.000 ke Tetangga, Bisnis Dimsum Kautsar Kini Raup Omzet Miliaran Rupiah
- Ini Sosok Konglomerat Tertua dan Terkaya di Dunia, Usianya Sudah 102 Tahun
- Daftar Terbaru 5 Orang Terkaya Dunia, Tersebar Hampir di Semua Benua
Kesuksesan Bernard Arnault dalam dunia bisnis menjadi sebuah kisah inspiratif yang telah menjadikannya salah satu orang terkaya dan paling berpengaruh di dunia.
Dijuluki "Raja Mewah," Arnault adalah chairman dan CEO dari LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SE, sebuah konglomerat perusahaan mewah yang menaungi merek-merek bergengsi seperti Louis Vuitton, Christian Dior, dan Givenchy.
Arnault telah membuktikan dirinya sebagai figur terkemuka di industri mode dan barang mewah. Menurut Real Time Net Worth Forbes, kekayaan bersih Arnault mencapai USD206 miliar atau setara dengan Rp3.293,9 triliun (kurs dolar AS: Rp15.990), menjadi orang terkaya di dunia.
Menarik untuk mempelajari beberapa tips dari Bernard Arnault tentang bagaimana mencapai kekayaan tersebut. Dilansir dari laman Ceoworld.biz, Jumat (24/5), berikut 4 tips menjadi miliarder ala Bos LVMH:
Arnault percaya bahwa uang bukanlah tujuan utama dalam berbisnis.
Menurutnya, fokus utama seharusnya pada potensi dan strategi yang diterapkan, bukan pada uang itu sendiri.
"Uang hanyalah sebuah konsekuensi. Jika Anda melakukan pekerjaan Anda dengan baik, keuntungan akan datang,” kata Arnault.
Pesan ini mengajarkan bahwa melakukan pekerjaan dengan baik dan berkualitas adalah kunci utama untuk meraih keuntungan.
Banyak miliarder lainnya juga mengikuti prinsip ini. Hal ini tercermin dalam perjalanan karier Arnault, di mana ia baru menjadi salah satu orang terkaya di dunia beberapa tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa kesabaran dan kerja keras dalam jangka panjang adalah faktor penting dalam mencapai kekayaan.
Salah satu perbedaan utama antara Bernard Arnault dan miliarder lainnya seperti Elon Musk atau Bill Gates adalah bahwa Arnault lebih memilih untuk mempromosikan mereknya dari pada dirinya sendiri.
Banyak pengusaha menciptakan citra pribadi untuk tetap eksis di kancah publik, namun Arnault lebih memilih untuk tetap berada di balik layar, fokus pada produk dan timnya. Menurutnya, Yang menghibur saya adalah mencoba mengubah kreativitas menjadi kenyataan bisnis di seluruh dunia.
Arnault percaya bahwa dengan fokus pada desainer dan orang-orang yang bertanggung jawab atas produk, perusahaan akan lebih bertahan lama di benak konsumen.
Dia menekankan pentingnya memberikan ruang bagi para desainer untuk berkreasi sambil mengarahkan ide-ide mereka menjadi produk yang sukses di pasar.
Ketika Bernard Arnault mulai membeli merek-merek mewah pada tahun 1980-an, banyak orang meragukan langkahnya. Namun, dia tetap teguh pada visinya dan akhirnya berhasil.
"Saya ingat orang-orang mengatakan kepada saya bahwa tidak masuk akal untuk menggabungkan begitu banyak merek, namun pada akhirnya itu sukses," kata Arnault.
Dalam dekade terakhir, Arnault berhasil menjadi salah satu miliarder terpenting di dunia. Seperti banyak orang sukses lainnya, Arnault menolak mendengarkan kritik yang meragukan visinya dan tetap berpegang pada strateginya sendiri.
"Dalam bisnis, kita akan selalu menemukan suara-suara yang berbeda. Meskipun ada nasihat yang baik, jika Anda percaya sebuah ide akan berhasil, Anda harus terus melakukannya hingga akhir," tambahnya.
Arnault menekankan pentingnya tetap terlibat langsung dalam operasional perusahaan.
Menurutnya, salah satu kesalahan kepemimpinan terbesar adalah melupakan perusahaan ketika sudah mencapai puncak kesuksesan. Arnault selalu menekankan kepada timnya untuk benar-benar melihat setiap sudut dan setiap bagian dari perusahaan.
Selain itu, Arnault sering mengunjungi toko setiap minggu dan berinteraksi langsung dengan manajer toko serta tim yang bekerja di lapangan.
Dia percaya bahwa keberhasilan perusahaan bukan hanya dari keputusan besar yang diambil di kantor, tetapi juga dari perhatian pada detail dan keterlibatan langsung dengan proses sehari-hari.