Tjokorda Raka Sukawati, Penemu Teknik Sosrobahu di Tol Cawang-Tanjung Priok
Masyarakat Jabodetabek mungkin pernah melintasi jalan tol Cawang-Tanjung Priok. Rute tol ini dibangun atas hasil penemuan dari Tjokorda Raka Sukawati, yang merupakan seorang insinyur asal Bali.
Masyarakat Jabodetabek mungkin pernah melintasi jalan tol Cawang-Tanjung Priok. Rute tol ini dibangun atas hasil penemuan dari Tjokorda Raka Sukawati, yang merupakan seorang insinyur asal Bali.
Tjokorda berhasil menjadi penemu sistem Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH) yang lebih dikenal dengan nama teknik Sosrobahu. Sebuah teknik konstruksi yang di gunakan untuk memutar bahu lengan beton jalan layang.
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Siapa yang melakukan pelanggaran di tol? Branch Manager Ruas Tol Prabumulih PT Hutama Karya (Persero) Syamsu Rijal mengakui telah terjadi pelanggaran kendaraan memutar balik di bawah jembatan interchange KM 82 Tol Indraprabu.
-
Dimana peristiwa melawan arah di tol terjadi? Peristiwa itu ternyata terjadi di jalur Tol Indralaya-Prabumulih (Indraprabu), Sumatera Selatan.
-
Apa yang terjadi pada tebing tol di Bintaro? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
Berkat penemuan Tjokorda ini, pembangunan jalan layang dari Cawang ke Tanjung Priok di tahun 1980an sukses dilaksanakan tanpa mengganggu arus lalu lintas.
Tjokorda merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1962. Usai lulus dari ITB, dia berkarir di PT Hutama Karya, perusahaan konstruksi dan infrastruktur milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pada tahun 1987, Hutama Karya mendapat order untuk membangun jalan layang Cawang-Tanjung Priok. Pembangunan tersebut menemui kendala pada teknik konstruksi yang akan digunakan. Apabila teknik konvensional diterapkan secara paksa dalam pembangunan tersebut, kemacetan lalu lintas akan semakin bertambah. Padahal, pembangunan jalan layang tersebut tidak boleh mengganggu arus lalu lintas di bawahnya.
Alternatif lain yang sempat dimunculkan saat itu adalah penerapan metode gantung seperti yang pernah digunakan di Singapura. Namun, metode tersebut urung dipakai lantaran tingginya biaya yang diperlukan. Akhirnya, Tjokorda berhasil memecahkan permasalahan tersebut dengan teknik Sosrobahunya.
Tjokorda mendapat ide teknik tersebut saat ia hendak memperbaiki mobil Mercedes buatan 1974 miliknya. Saat ia mengangkat roda depan mobilnya dengan pompa hidrolik, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak karena keadaan garasi yang agak miring dan lantai yang licin karena tumpahan oli.
Kejadian itu menginspirasinya untuk menerapkan cara kerja pompa hidrolik untuk mengangkat benda berat yang bila bertumpu pada permukaan yang licin, benda tersebut bisa digeser dengan mudah. Setelah melakukan beberapa percobaan, akhirnya Tjokorda berhasil membuat alat putar silinder yang nantinya akan digunakan untuk memutar bahu lengan beton jalan layang.
Sebenarnya, penemuan tersebut belum diuji coba secara khusus di laboratorium. Namun, Tjokorda yakin penemuannya tersebut akan berhasil dan bahkan bersedia mundur dari jabatannya sebagai direktur PT. Hutama Karya bila temuannya itu tidak bisa bekerja. Ternyata temuan itu memang dapat bekerja dengan baik.
Penamaan teknik temuan Tjokorda ini sebagai teknik Sosrobahu diberikan oleh Presiden Soeharto kala itu. Teknik Sosrobahu ini sudah diterapkan pula pada pembangunan jalan-jalan layang di Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura. Tjokorda pun telah mengembangkan teknik Sosrobahu versi kedua agar teknik tersebut bisa diaplikasikan lebih ekonomis dan efisien.
(mdk/azz)