Total Bangun targetkan belanja modal Rp 50 miliar tahun depan
PT Total Bangun Persada Tbk menargetkan belanja modal pada tahun depan sebesar Rp 50 miliar. Jumlah tersebut setengah lebih rendah dibandingkan dengan alokasi belanja modal tahun ini sebesar Rp 100 miliar. Keputusan perseroan menurunkan belanja modal karena pengeluaran tahun depan tidak akan sebesar tahun ini.
PT Total Bangun Persada Tbk menargetkan belanja modal pada tahun depan sebesar Rp 50 miliar. Jumlah tersebut setengah lebih rendah dibandingkan dengan alokasi belanja modal tahun ini sebesar Rp 100 miliar.
Presiden Direktur Total Bangun Persada Janti Komadjaja mengatakan keputusan perseroan menurunkan belanja modal karena pengeluaran tahun depan tidak akan sebesar tahun 2017. Adapun, pengeluaran tahun ini sebesar Rp 100 miliar digunakan untuk pembelian tanah untuk menyimpan peralatan besar.
"Belanja modal tahun depan sebesar Rp 50 miliar, karena kita tidak berencana membeli tanah. Tahun ini ada rencana untuk beli tanah makanya mencapai Rp 100 miliar dan itu sudah deal," ujar Janti di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/8).
Janti menambahkan belanja modal perseroan 2017 sepanjang kuartal II sudah terserap sebesar Rp 6,5 miliar dari total Rp 100 miliar. Angka tersebut belum terserap cukup banyak, karena perusahaan belum melakukan pembayaran tanah.
"Masih Rp 6,5 miliar yang terserap, masih jauh. Karena kita belum melakukan pembayaran tanah yang dibeli tahun ini. Tanah nya sudah ada, sudah sepakat, tetapi ada admistrasi yang harus dilengkapi lagi. Lokasinya di daerah Bogor," jelasnya.
Sementara itu, hingga kuartal II tahun ini, perseroan telah mencatat laba bersih sebesar Rp 127 miliar dan pendapatan sebesar Rp 1,41 triliun, dengan kenaikan masing-masing sebesar 9,3 persen dan 12,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Nilai kontrak yang diperoleh hingga akhir Juli 2017, sebesar Rp 2,67 triliun, proyek yang ditangani berupa gedung hunian bertingkat dan perkantoran. Nilai proyek yang sedang dihitung oleh perseroan saat ini sebesar Rp 7,1 triliun. Proyek swasta akan mendominasi portofolio perusahaan," pungkasnya.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang Pramono Anung janjikan untuk meningkatkan fasilitas bersepeda di Jakarta? "Kalau dibuat loop seperti Bangkok, waduh nikmat banget. Makanya banyak di kita yang bersepeda ke Bangkok, Korea, Jepang," kata Pramono di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Sabtu (14/9).
Baca juga:
Usai Jepang dan Taiwan, RI jadi negara ketiga produksi kapal listrik
4 Kritik investasi dana haji, dari haram hingga iri pada Malaysia
Indonesia harusnya iri dengan Malaysia dalam kelola dana haji
Dermaga utara JICT sepanjang 720 meter mulai dioperasikan TPK Koja
DPR sebut haram dana haji digunakan untuk bangun infrastruktur
Investasi dana haji rentan untuk bayar utang jatuh tempo Rp 810 T