Triwulan I 2015, Peruri cetak laba bersih Rp 54 miliar
Penjualan bersih Peruri tercatat sebesar Rp 580,33 miliar atau naik 27,45 persen dibanding periode yang sama 2014.
Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) memaparkan kinerja perusahaan sepanjang tiga bulan pertama 2015. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Peruri mencatat laba usaha sebesar Rp 87,66 miliar. Nilai ini naik tumbuh 22,91 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Di periode yang sama tahun 2014 laba usaha sebesar Rp 71,32 miliar," ujar Direktur Keuangan Perum Peruri Antonius kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5).
-
Apa yang dicetak oleh Peruri? Peruri juga berfungsi membuat dokumen negara yang memiliki fitur sekuriti berupa Dokumen Keimigrasian dan Benda Meterai guna memenuhi kebutuhan sesuai permintaan instansi yang berwenang.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk memperkuat penetrasi di segmen UMKM? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mendorong PT Bank Hibank Indonesia untuk dapat memperkuat penetrasi di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui solusi digital.
-
Di mana Uut Permatasari tinggal? Uut Permatasari memilih untuk tinggal di sebuah rumah kos. Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kenaikan laba usaha otomatis mempengaruhi laba bersih perusahaan. Antonius memaparkan, laba bersih Peruri pada triwulan I 2015 juga masih positif, tumbuh 20,84 persen.
"Dari pencapaian Rp 44,70 miliar pada triwulan I 2014 naik menjadi Rp 54,02 miliar di 2015," jelasnya.
Total aset Peruri hingga triwulan I 2015 tercatat sebesar Rp 3,19 triliun atau mengalami kenaikan 15,39 persen dari total aset di periode yang sama 2014 sebesar Rp 2,77 triliun. Kenaikan nilai aset tidak lepas dari modernisasi mesin sebagai alat produksi.
Penjualan bersih Peruri tercatat sebesar Rp 580,33 miliar atau naik 27,45 persen dibanding periode yang sama 2014 yang tercatat sebesar Rp 455,34 miliar.
Kontribusinya, 81 persen dari pencetakan uang dan 19 persen non uang. Berbeda dibanding tahun lalu di mana penjualan bersih Peruri disumbang 66 persen dari pencetakan uang dan 34 persen dari non uang.
Antonius mengklaim, secara keseluruhan capaian kinerja perusahaan terbilang cukup bagus.
"Artinya Peruri masih bisa mempertahankan pertumbuhan di atas 20 persen di tengah tuntutan kualitas pelanggan yang semakin meningkat," tuturnya.
Baca juga:
Akuisisi perusahaan teknologi digital, Peruri siapkan Rp 150 miliar
Meski permintaan tinggi, Peruri tak cetak uang lebih jelang Lebaran
Uang cetakan Peruri terkenal hingga dunia, begini cara buatnya
Cerita pekerja pabrik Peruri, selalu lihat gepokan uang bikin ngiler
Menengok ketatnya pabrik Peruri, uang pribadi tak boleh dibawa masuk