Triwulan IV 2016, realisasi investasi serap 434.466 tenaga kerja RI
Triwulan IV 2016, realisasi investasi serap 434.466 tenaga kerja RI. Angka ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 124.843 orang dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 309.623 orang. Sementara, realisasi investasi Januari-Desember 2016 mencapai Rp 612,8 triliun.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sepanjang triwulan IV (Oktober-Desember) realisasi investasi telah menyerap tenaga kerja sebanyak 434.466 orang. Angka ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 124.843 orang dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 309.623 orang.
Selain itu, BKPM mencatat realisasi investasi triwulan IV 2016 sebesar Rp 159,4 triliun, meningkat 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Realisasi PMDN mencapai Rp 58,1 triliun, meningkat 25,8 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu, sedangkan PMA mencapai Rp 101,3 triliun atau tumbuh 2,1 persen.
Kepala BKPM Thomas Lembong menyatakan, dengan tambahan capaian triwulan IV tersebut, realisasi investasi Januari-Desember 2016 mencapai Rp 612,8 triliun, meningkat 12,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 545,4 triliun.
"Kinerja investasi selama Januari-Desember 2016 menunjukkan pertumbuhan investasi sebesar 12,4 persen, memberikan optimisme bahwa bukan saja target tahun 2016 telah terlampaui, namun target tahun 2017 sebesar Rp 678,8 Triliun juga memberikan harapan dan optimisme akan dapat dicapai," jelas Thomas di kantor BKPM, Jakarta, Rabu (25/1)
Menurutnya, realisasi investasi 2016 yang melebihi 3 persen dari target merupakan pertanda baik dan cukup positif. Sebab, kinerja investasi tetap menunjukkan geliat pertumbuhan di tengah-tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan regional.
"Makna strategis dari capaian positif realisasi investasi ini juga memperlihatkan kepercayaan investor terhadap kondisi fundamental ekonomi Indonesia, serta prospek pertumbuhan ekonomi ke depan dapat terjaga dengan baik," ujarnya.
Kemudian untuk realisasi investasi PMDN, Januari-Desember meningkat 20,5 persen sebesar Rp 216,2 triliun, sementara realisasi investasi PMA naik 8,4 persen sebesar Rp 396,6 triliun. Capaian realisasi investasi PMDN dan PMA 2016 yang sebesar Rp 612,8 triliun melampaui target sebesar 3 persen (dari target Rp 594,8 triliun).
Selanjutnya, untuk Januari-Desember 2016, tercatat realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp 284,1 triliun (46,4 persen dari total realisasi investasi), meningkat sebesar 14,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Diharapkan capaian ini akan lebih dapat menciptakan pemerataan pembangunan ke berbagai daerah khususnya di luar Jawa.
"Untuk mendukung peningkatan investasi di luar Pulau Jawa ini diperlukan kerjasama dari semua pemangku kepentingan, termasuk instansi pemerintah pusat dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi di Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia untuk lebih memberikan kemudahan bagi para investor," ujarnya
Realisasi PMDN dan PMA Januari-Desember 2016 berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah Jawa Barat (Rp 105,3 triliun); Jawa Timur (Rp 72,9 triliun); DKI Jakarta (Rp 58,8 triliun); Banten (Rp 52,3 triliun); dan Sumatera Selatan (Rp 46,8 triliun).
Baca juga:
Perusahaan asal Turki jajaki investasi listrik tenaga angin di Aceh
OJK: Masih ada saja pendidikan S3 ikut investasi bodong
Survei OJK, laki-laki dominasi pemahaman dan pengguna jasa keuangan
Jepang bangun terminal gas Rp 7,5 triliun di Bantaeng
Aksi 411 buat investor ragu tanam modal di Indonesia
UC Web berencana investasi Rp 400 M untuk pasar Indonesia dan India
5 Fakta investasi saham pilihan terbaik untuk pensiun & pendidikan
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara memastikan keamanan investasi dalam manajemen keuangan? Untuk memastikan keamanan investasi, yaitu, dana harus diinvestasikan dalam usaha yang aman sehingga tingkat pengembalian yang memadai dapat dicapai.
-
Apa saja jenis investasi yang digunakan BP Tapera untuk dana peserta? Dengan demikian, BP Tapera hanya akan melakukan pemupukan dana peserta pada instrumen-instrumen investasi yang aman. Seperti obligasi, surat utang negara, deposito, dan instrumen lainnya yang bersifat fixed income.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.