Turunkan Harga, Bulog Bakal Sebar 35.000 Ton Beras di Jabodetabek
Langkah itu diambil untuk meredam tingginya harga beras, terutama di DKI Jakarta harga beras masih tembus di angka Rp11.000 per kilogram.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Perum Bulog akan menggelontorkan cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 35.000 ton untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Langkah itu diambil untuk meredam tingginya harga beras, terutama di DKI Jakarta harga beras masih tembus di angka Rp11.000 per kilogram.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Dari mana BULOG mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia? “Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar dan Kamboja. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan”, tambah Tomi.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Mengapa BULOG mengimpor beras dari negara lain? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
"Sekarang stok beras di Kelapa Gading (gudang Bulog) ini ada 40.000 ton. Sudah keluar sekitar 4.000 atau 6.000 ton. Jadi ada sekitar 35.000 untuk stabilisasi di Jabodetabek," kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat ditemui usai kunjungan di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Jumat (13/1).
Dia menjelaskan, 35.000 beras tersebut sebagian berasal dari beras impor dan beras hasil panen petani. Bulog rencananya akan menyalurkan beras dengan kisaran harga Rp8.300 hingga Rp8.900 per kilogram. Sehingga pedagang bisa menjual ke konsumen dengan harga Rp9.450 per kilogram.
Untuk penyaluran CBP ini dilakukan melalui skema Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Dalam prosesnya, penyaluran ini akan diawasi oleh Satgas Pangan dan Kementerian Perdagangan. Satgas pangan juga akan mengawasi pedagang beras agar tidak terjadi penimbunan.
Pembatasan stok beras bagi pedagang itu mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting. Dimana pedagang hanya boleh menyimpan stok beras maksimal tiga kali lipat dari pembelian.
Dia mengatakan, penyaluran beras medium melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog yang berasal dari pembelian langsung baik yang dibeli dengan menggunakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), harga fleksibilitas, pengalihan stok komersial, maupun pengadaan dari luar atas penugasan Pemerintah.
"Saat ini sampai panen raya, kita minta Bulog untuk mengeluarkan stok CBP yang ada di gudang, termasuk mengeluarkan beras dari luar yang sudah masuk bersamaan dengan stok beras lokal yang dimiliki Bulog. Saat ini waktunya kita keluarkan untuk stabilisasi Pasokan dan Harga Beras Nasional, jangan ditahan," pungkasnya.
(mdk/idr)