Uang Pecahan Rp75.000 Kembali Viral, Ternyata Ada Makna Tersembunyi di Balik Gambar Uang Kertas Khusus Ini
Secara keseluruhan, mata uang edisi peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia ini dikaitkan dengan 3 M.
Rupiah pecahan Rp75.000 kembali menarik perhatian masyarakat. Ini dipicu postingan salah satu netizen di media sosial TikTok. Di media sosial TikTok, sebuah unggahan video warganet yang mempertanyakan uang Rp75.000 bisa digunakan untuk transaksi atau tidak.
- Mengenal Pahlawan-Pahlawan Nasional di Uang Kertas Rupiah, Siapa Mereka?
- Viral Uang Pecahan Rp10 Ribu Terbitan 2005 Tak Laku Lagi, Ternyata Begini Faktanya
- Viral Uang Pecahan Rp75.000 Tidak Bisa Dipakai Transaksi, Begini Respons Bank Indonesia
- Viral Momen Pria Beri Sejumlah Uang dan Ajak Makan Bapak dan Anak Pengamen, Aksinya Tuai Pujian
Mengutip dari akun TikTok @chilkidtiktok mengatakan Bank Indonesia (BI) tidak lagi mencetak uang Rp75.000 tersebut. Apalagi dia memiliki uang itu yang begitu banyak, terlihat dari unggahan fotonya.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim menegaskan, uang Rupiah kertas pecahan Rp75.000 TE 2020 (UPK 75) merupakan alat pembayaran yang sah (legal tender) di seluruh wilayah NKRI. Hal itu sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia No. 22/11/PBI/2020.
Namun, apakah Anda tahu bahwa uang pecahan khusus Rp75.000 sempat menjadi buruan masyarakat karena dicetak dalam jumlah yang terbatas. Selain itu, gambar pada uang ini juga mempunyai arti dan filosofi penuh makna.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo pernah menjelaskan mengenai makna filosofi yang terlukis di dalam pecahan mata uang baru pecahan Rp75.000.
Secara keseluruhan, mata uang edisi peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia ini dikaitkan dengan 3 M yakni mensyukuri kemerdekaan, memperteguh kebhinekaan dan menyongsong masa depan gemilang.
"Tema filosifis 3 M ini digambarkan melalui desain mata uang yang meliputi halaman muka bermakna mensyukuri kemerdekaan," kata Perry saat peluncuran mata uang, di Jakarta sekitar tiga tahun lalu.
Bentuk syukur terlukis melalui gambar yang tertera di mata uang Rp75.000. Yakni peristiwa pengibaran bendera pada saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Menampilkan foto proklamator Soekarno-Hatta serta gunungan.
Di mana, gambar tersebut memiliki filosofi sebagai pembuka dan permulaan lembar baru bagi negara kesatuan Republik Indonesia yang baru saja diproklamasikan.
Serta berbagai pencapaian pembangunan selama 75 tahun kemerdekaan Indonesia digambarkan dengan jembatan, MRT, LRT dan tol Trans Jawa. Sementara, gambar di belakang bemakna memperteguh kebinekaan dengan anak-anak berpakaian adat mewakili wilayah barat tengah dan timur NKRI.
"Serta motif tenun nusantara diwakilin greensing Bali, batik kalung jawa dan motif songket Sumatera Selatan. Yang gambarkan kebaikan keanggunan dan kesucian," jelasnya.
Kemudian halaman belakang bermakna menyongsong masa depan gemilang pada era digital. Di mana, digambarkan dengan satelit merah putih sebagai jembatan komunikasi NKRI. "Era global dengan peta Indonesia emas, bola dunia gambarkan peran strategis Indonesia dalam kancah global, serta anak anak Indonesia yang digambarkan SDM unggul era Indonesia maju," tandas dia.