Upaya Hilirisasi Holding BUMN Tambang Hingga Pengembangan Kendaraan listrik
Di bawah naungan MIND ID, setiap anggotanya sedang menjalankan berbagai proyek hilirisasi dengan progress yang cepat. Misalnya di sektor tambang batu bara, saat ini PTBA sedang mengerjakan proyek hilirisasi mulai dari pembangkit listrik hingga proyek proyek energi baru terbarukan (EBT).
Holding BUMN tambang MIND ID tengah gencar menggarap proyek strategis yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian. Salah satunya melalui hilirisasi industri di berbagai anak usahanya.
"MIND ID yang kini telah berbadan hukum sendiri yaitu PT Mineral Industri Indonesia (Persero) sebagai Strategic Holding Industri Pertambangan diharapkan dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar anggota Perusahaan BUMN Tambang di Indonesia," kata Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri, Yusuf di Jakarta, Selasa (11/4).
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kapan Bumi diperkirakan memiliki cincin? Penemuan baru tentang sejarah kuno Bumi menunjukkan bahwa planet ini mungkin pernah memiliki sistem cincin sekitar 466 juta tahun yang lalu, pada awal periode pemboman meteorit yang sangat intens, yang dikenal sebagai lonjakan dampak Ordovisium.
Di bawah naungan MIND ID, setiap anggotanya sedang menjalankan berbagai proyek hilirisasi dengan progress yang cepat. Misalnya di sektor tambang batu bara, saat ini PTBA sedang mengerjakan proyek hilirisasi mulai dari pembangkit listrik hingga proyek proyek energi baru terbarukan (EBT).
Untuk pembangkit listrik, PTBA sedang menjalankan pembangunan di kawasan Sumsel 8 berkapasitas 2X660 Megawatt dengan progress konstruksi mencapai 97,2 persen per akhir Desember 2022. Sementara itu di sektor EBT, PTBA juga menggarap pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Saat ini beberapa panel surya PTBA yang sudah beroperasi antara lain di Bandara Soekarno Hatta International Airport (SHIA) dan di Tol Bali Mandara dengan total mencapai 641 kwp.
Sementara itu beberapa proyek strategis berupa renewable energy yang tengah digarap oleh PTBA dan masih dalam tahap pengembangan kebanyakan merupakan bentuk sinergi dengan BUMN lain dalam penerapan panel surya. Tidak hanya panel surya, PTBA juga tengah mengembangkan yakni pembangkit listrik tenaga angin dengan kapasitas hingga 2 GW.
Berikutnya ANTM telah melakukan sejumlah proyek hilirisasi seperti pembangunan smelter feronikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Selain itu, Antam juga membangun smelter feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara. Bila keduanya sudah beroperasi maka kapasitas produksi feronikel ANTM bisa meningkat jadi 40.500 ton per tahun.
ANTM juga menggarap proyek strategis yang berkaitan dengan transisi energi. Fokus downstream ANTM saat ini lebih ke pengembangan ekosistem kendaraan listrik terutama dari sisi pengembangan baterai untuk kendaraan listrik.
Kendaraan Listrik
Dalam hal pengembangan kendaraan listrik yang terintegrasi, Pemerintah melalui Kementerian BUMN, menugaskan ANTM bersama dengan MIND ID, PLN dan Pertamina membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC). IBC bersama dan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL) telah menandatangani framework agreement yang mencakup kegiatan pertambangan bijih nikel hingga industry daur ulang baterai pada 14 April 2022.
Di sektor logam dan mineral timah TINS juga tak ketinggalan melakukan hilirisasi untuk mengembangkan timah nasional. Salah satu proyek strategis TINS adalah Top Submerged Lance (TSL) Ausmelt Furnace dengan biaya investasi mencapai USD 80 juta yang bertujuan untuk menjawab tantangan yang berkaitan dengan rendahnya recovery dari proses peleburan dan berkurangnya bijih timah kadar tinggi (kadar 70 persen). Melalui teknologi ini, dipastikan TINS kini bisa memproses Timah dengan kadar rendah yaitu hingga 40 persen.
Berikutnya adalah Inalum, anggota MIND ID yang fokus ke produksi aluminium. Upaya hilirisasi dilakukan dengan pembentukan anak usaha Indonesia Aluminium Alloy (IAA) dalam rangka peningkatan kapasitas produksi smelter Kuala Tanjung, IAA akan memproduksi billet aluminium sekunder dengan kapasitas cetak sebesar 50.000 ton per tahun secara bertahap dan ke depannya akan memproduksi berbagai produk aluminium ekstrusi sebagai produk turunannya.
Sementara itu, Freeport Indonesia sedang dalam tahapan membangun mega smelter di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, dengan luas total sekitar 100 hektare. Proyek yang dinamakan Smelter Manyar ini memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun dan menjadikan smelter single line itu sebagai tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia.
Hasil pengolahan Smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun. Dengan demikian, setelah Smelter Manyar beroperasi, Freeport mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Terakhir adalah proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, Kalimatan Barat. Proyek dari ANTM dan Inalum melalui PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) ini memproses pengolahan bauksit menjadi aluminium dengan kapasitas 1 juta ton.
(mdk/idr)