Usai dimarahi Dahlan, akhirnya tarif listrik panas bumi keluar
Tarif listrik di sembilan proyek PLN dan Pertamina itu bervariasi, antara USD 8,4 - USD 11,6 sen per kWh.
Pekan lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memarahi direksi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina, akibat lamban menentukan tarif energi alternatif.
Hari ini, Kamis (24/4), di Jakarta PLN dan anak usaha Pertamina langsung menuruti ancaman pemerintah. Telah ditandatangani Head of Agreement (HoA) antara PT PLN dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) tentang Perubahan Harga Dasar Uap Panas Bumi dan Tenaga Listrik untuk beberapa lokasi Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan harga bervariasi.
-
Apa yang dibangun oleh Pertamina Geothermal Energy untuk menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai? Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW, sehingga total panas bumi di wilayah tersebut menjadi 110 MW.
-
Bagaimana Pertamina Geothermal Energy mengelola proyek Lumut Balai Unit 2? Dalam kesempatan ini, Julfi menjelaskan proyek Lumut Balai Unit 2 ini dikelola melalui kolaborasi antara Indonesia dengan negara-negara Indo-Pasifik, yaitu Jepang dan Tiongkok.
-
Bagaimana Pertamina Geothermal Energy mendorong upaya dekarbonisasi di luar pengembangan energi panas bumi? Selain itu Perseroan juga memiliki inisiatif beyond geothermal untuk mendorong upaya dekarbonisasi, "Strategi yang kami jalankan diantaranya dengan menjajaki bisnis rendah karbon, yaitu green hydrogen dan green methanol serta mempromosikan sistem kredit karbon di Indonesia yang sedang berkembang dengan memasok kredit karbon ke agregator utama Pertamina Geothermal Energy, yaitu Pertamina New Renewable Energy (PNRE)," ungkap Julfi.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Mengapa Pertamina Geothermal Energy membangun PLTP Lumut Balai Unit 2? “Melalui groundbreaking Lumut Balai Unit 2 ini, Pertamina Geothermal Energy telah membuktikan keseriusannya dalam pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. Kami optimis kedepannya Pertamina Geothermal Energy mampu mendorong tumbuhnya ekosistem hijau secara global maupun di Indonesia,” ungkap Nicke.
-
Apa kontribusi Pertamina Geothermal Energy pada target dekarbonisasi nasional di tahun 2030? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
Kegiatan ini dihadiri langsung Direktur Utama PLN Nur Pamudji bersama Direktur Utama PGE Rony Gunawan. "Kita bersyukur sore ini berhasil tanda tangan pokok perjanjian untuk harga jual beli uap dan listrik dari panas bumi," kata Nur saat memberi sambutan.
Dokumen yang ditandatangani dua BUMN ini akan diserahkan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sebagai acuan tarif listrik berbasis energi alternatif.
Selain ke otoritas terkait, PLN maupun PGE wajib menyerahkan salinan dokumen ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Proses sampai tarif ini berlaku kemungkinan hingga dua bulan mendatang.
Dalam HoA disebutkan bahwa untuk harga beli uap saja di lokasi Sungai Penuh dan Hululais disepakati harganya 7 sen USD per kilowatt hour (kWh).
Sedangkan untuk sisi hilir jual beli listrik antara kedua belah pihak disepakati harga di kisaran antara USD 8,4 hingga USD 11,6 sen per kWh. Untuk lokasi yang sudah dikembangkan maka harganya lebih rendah, sementara untuk lokasi baru harganya tentu lebih mahal.
Sebelumnya, Dahlan puas karena aksinya menggebrak meja dan marah-marah ditindaklanjuti direksi PLN dan PGE. Dengan kata lain, sesama perusahaan pelat merah itu sudah menyatukan perbedaan sikap yang sempat menghambat realisasi proyek.
"Ini harus efektif masak saya harus membalik meja, menggebrak meja kan sudah cukup," kata Dahlan.
Mantan dirut PLN itu sempat marah kepada kedua BUMN tersebut, terutama PLN, karena lamban menggarap sembilan proyek panas bumi.
Dalam proyek itu, Pertamina bertindak sebagai kontraktor pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), sementara PLN menjadi pembeli listrik dari pembangkit yang dikelola Pertamina
Proyek strategis untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil itu terhambat oleh ego sektoral PLN. BUMN setrum itu tidak mau menerima hasil kajian auditor independen Selandia Baru Sinclair Knight Merz (SKM) terkait besaran tarif listrik yang akan dihasilkan dari pembangkit listrik panas bumi. Alasan PLN, tarifnya kemahalan.
Padahal, Penunjukan SKM merupakan kesepakatan antaran PLN dan Pertamina. Sebelum itu, keduanya juga sepakat bahwa tingkat pengembalian investasi atau internal rate of return (IRR) sebesar 14 persen.
Berikut rincian proyek yang tarifnya telah ditetapkan oleh PLN maupun PGE:
PLTP Sungai Penuh, 2 x 55 Mega Watt (MW) di Jambi
PLTP Hululais, 2 x 55 MW di Bengkulu
PLTP Kotamobagu, 4 x 20 MW di Sulawesi Utara
PLTP Lumut Balai, 4 x 55 MW di Sumatera Selatan
PLTP Ulubelu, 2 x 55 MW di Lampung
PLTP Kamojang, 1 x 30 MW di Jawa barat
PLTP Karaha, 1 x 30 MW di Jawa barat
PLTP Lahendong 2 x 20 MW di Sulawesi Utara
Baca juga:
Tak becus garap geotermal, Dahlan pecat bos PLN dan Pertamina?
Dahlan sebut pengembangan geothermal terhadang birokrasi
Indonesia lumbung panas bumi dunia tapi terbuai energi fosil
Dikelilingi gunung api, harusnya Indonesia tak kekurangan energi
Indonesia berambisi kalahkan Filipina manfaatkan panas bumi