Usia 20-an, 4 Pebisnis RI ini punya omzet Rp 300 juta per bulan
Apa yang akan kamu alami saat memasuki usia 20-an? Berkutat dengan segala tugas kuliah? Atau bekerja di sebuah perusahaan maupun instansi pemerintah? Itu semua bagus dan tak ada yang salah. Namun, beberapa anak muda ini sudah bisa menghasilkan pundi-pundi uang yang tidak sedikit di usianya yang baru 20-an tahun.
Apa yang akan (atau sedang) kamu alami saat memasuki usia 20-an? Berkutat dengan segala tugas kuliah? Atau bekerja di sebuah perusahaan maupun instansi pemerintah? Itu semua bagus dan tak ada yang salah. Namun, beberapa anak muda ini sudah bisa menghasilkan pundi-pundi uang yang tidak sedikit di usianya yang baru 20-an tahun.
Usaha yang jatuh bangun mereka geluti ternyata membuahkan hasil yang di luar perkiraan. Nggak tanggung-tanggung, puluhan bahkan ratusan juta didapat tiap bulannya. Siapa saja sih para anak muda yang telah sukses bikin iri di usianya yang baru 20-an tahun ini? Berikut anak muda yang punya usaha dengan omset Rp 300 juta per bulan seperti dilansir hipwee.com:
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menjadi orang sukses? Orang yang sukses cenderung berpandangan positif terhadap segala hal.
-
Apa kunci sukses dalam hidup? Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara kata-kata inspiratif memotivasi seseorang? Kata-kata inspiratif singkat umumnya berupa kalimat sederhana. Namun di balik kalimat-kalimat sederhana itu, terdapat makna yang mendalam.
-
Siapa yang bisa sukses? "Jika kamu yakin bisa, maka kamu benar-benar bisa melakukannya. Jika kamu yakin tidak bisa, maka jadi seperti itulah kamu. Persepsimu adalah realitamu."
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
Baca juga:
7 Selebriti di bawah 21 tahun terkaya di dunia
4 Orang RI ini pernah jadi buruh, sekarang punya harta triliunan
Sebotol Anggur Australia berumur 66 tahun laku terjual Rp 545 juta
6 orang kaya dunia ini sempat kerja serabutan dan rela dibayar murah
Intip cara baru para orang terkaya India suburkan kekayaannya
Orang kaya India menderita akibat perang tarif telekomunikasi
Yasa Singgih
Sejak bangku sekolah, tepatnya saat berusia 15 tahun, Yasa Singgih sudah masuk dalam dunia bisnis karena ayahnya tiba-tiba sakit keras dan membutuhkan banyak biaya untuk proses pengobatan. Ia memutuskan untuk mulai mencari uang sendiri karena usianya terlalu kecil untuk mendapatkan pekerjaan kala itu.
Awalnya, Yasa berjualan lampu hias. Namun, dengan pengalaman bisnisnya yang minim, bisnis lampu hias tersebut tidak begitu lancar. Tak lama, dia mencoba berbisnis jual beli kaus pria berlabel âMenâs Republicâ. Karena kegigihannya, bisnis penjualan kaus tersebut setiap bulannya bisa menghasilkan lebih dari Rp 30 juta. Kini, selain kaus, brand milik Yasa juga menjual sepatu, sandal, jaket dan juga tas pria.
Hamzah Izzulhaq
Kalau biasanya kita mengenal usaha dengan konsep franchise atau waralaba dengan jenis barang yang diperjualbelikan berupa makanan, kali ini Hamzah Izzulhaq mencoba peruntungan dalam bidang bimbingan belajar. Banyak orang memang menyetujui bahwa usaha waralaba merupakan salah satu cara terbaik dalam mengembangkan usaha, dan Hamzah Izzulhaq membuktikannya.
Di awal umur 20-an, usaha waralabanya tersebut sudah mempunyai 3 lisensi cabang dengan jumlah peserta rata-rata 200 orang tiap semesternya. Dari situ, Hamzah dapat memperoleh omzet sekitar Rp 360 juta per semester. Saat ini, Hamzah telah resmi menjadi Direktur Utama CV Hanamasa Indonesia yang didirikannya dan sering diundang beberapa acara sebagai pembicara dalam motivasi bisnis.
Dea Valencia
Dea Valencia merupakan pengusaha muda yang menjual pakaian batik dengan nama brand âBatik Kulturâ. Ia mendesain sendiri motif batik yang dijualnya. Awalnya, Dea hanya mempekerjakan 1 karyawan dengan menjual 20 potong pakaian. Kini, bisnis Dea mampu memproduksi 800 potong batik setiap bulan dengan harga Rp 250.000 â 1,2 juta, nilainya setara dengan Rp 3,5 miliar per tahun atau Rp 300 juta per bulan.
Kini Batik Kultur bahkan telah diekspor ke beberapa negara. Beberapa customer dari Norwegia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Australia, Singapura dan Hongkong sudah melakukan pemesanan. Saat ini Dea mempekerjakan 85 karyawan, di mana 40 di antaranya adalah difabel.
Intan Kusuma Fauzia
Pemilik akun online shop @vanillahijab ini menjual hijab-hijab untuk anak muda. Saat berusia 18 tahun, Atina mulai merintis usahanya ini dengan sistem pre-order. Dia mengambil foto di toko kain, kemudian memasang foto tersebut di BBM dan menunggu orderan.
Hijab akan dibuat hanya jika ada orderan. Bisa dibilang, usaha ini nyaris tanpa modal. Saat ini, Vanilla Hijab merambah ke fesyen pakaian dan juga tas wanita. Sekitar belasan ribu hijab dan lima ribu baju ludes terjual setiap bulan.
Meski begitu, kesedihan juga sempat menghampiri Intan dan Atina. Jilbab produksinya sempat gagal produksi karena tidak sesuai dengan harapan mereka. Produknya memiliki panjang ukuran yang berbeda-beda sehingga tidak layak untuk dijual kembali. Saat itu mereka merugi hingga Rp 70 juta. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat untuk terus mengembangkan usaha yang terus dikembangkan sampai saat ini.