Utang Indonesia Capai Rp4.571 Triliun per Mei 2019
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang Indonesia pada akhir Mei 2019 sebesar Rp 4.571 triliun. Dengan demikian, rasio utang terhadap PDB pada periode yang sama adalah 29,72 persen. Menteri Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu juga telah melakukan pembiayaan utang hingga 31 Mei 2019 sebesar Rp 159 triliun.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang Indonesia pada akhir Mei 2019 sebesar Rp4.571 triliun. Dengan demikian, rasio utang terhadap PDB pada periode yang sama adalah 29,72 persen.
"Posisi utang di bawah 30 persen atau 29,72 persen. Posisi utang terjaga aman," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (21/6).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Apa itu UTBK? UTBK adalah ujian atau tes yang bisa Anda ambil untuk masuk ke perguruan tinggi pilihan. UTBK adalah singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer, yang berarti Anda akan menggunakan perangkat komputer selama ujian, dan bukan dengan pensil serta lembar jawaban.
-
Kapan UTBK dilakukan? Setiap pelajar yang yang mendaftar jalur SNBT harus mengikuti UTBK untuk menentukan lolos atau tidak di PTN pilihannya.
-
Apa yang dilakukan Pemkot Bontang untuk UMKM di Bontang? Pemkot Bontang Gandeng BPJS Ketenagakerjaan untuk Jaminan Sosial UMKM
Menteri Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu juga telah melakukan pembiayaan utang hingga 31 Mei 2019 sebesar Rp159 triliun. Angka tersebut mencapai sekitar 44,43 persen dari target tahun ini sebesar Rp359 triliun.
"Pembiayaan utang hingga Mei 2019 terealisasi sebesar Rp159,6 triliun dan ini lebih rendah dari tahun lalu sebesar Rp178,5 triliun. Growthnya 10,6 persen," jelasnya.
Mengutip data APBN Kita, realisasi Surat Berharga Negara (SBN) hingga akhir Mei 2019 mencapai Rp186,04 triliun atau 47,83 persen dari target yang ditetapkan pada APBN 2019. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan realisasi SBN periode Mei tahun 2018 yang mencapai Rp187,90 triliun.
Sementara, realisasi pinjaman neto mencapai negatif Rp26,41 triliun atau 88,89 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN 2019 dengan rincian penarikan pinjaman dalam negeri sebesar Rp56,90 miliar dan pembayaran cicilan pokok sebesar Rp421,7 miliar, serta penarikan pinjaman luar negeri mencapai Rp11,27 triliun dengan pembayaran cicilan pokok pinjaman sebesar Rp37,32 triliun.
Untuk terus menunjang rencana proyek infrastruktur Pemerintah serta pembangunan sumber daya manusia Indonesia, diperlukan dana yang amat besar yang tidak dapat sepenuhnya digantungkan pada pendapatan negara karena pendapatan negara belum cukup menutupi pengeluaran Pemerintah.
Di sisi lain, pembangunan infrastruktur serta pembangunan sumber daya manusia merupakan kegiatan yang tidak dapat ditunda lagi demi mendukung daya saing Indonesia di kancah internasional.
Pembiayaan baik berupa penerbitan SBN maupun berupa pinjaman dari dalam dan luar negeri menjadi salah satu sarana Pemerintah untuk membiayai kegiatan pembangunan. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah memegang teguh prinsip kehatihatian dan akuntabilitas pengelolaan utang dengan menjadikan pinjaman dalam negeri sebagai fokus utama Pemerintah beberapa tahun terakhir.
"Pemerintah benar-benar memperhitungkan bahwa setiap Rupiah utang yang dilakukan harus dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan yang sifatnya produktif dan investasi dalam jangka panjang yang tidak dapat ditunda pelaksanaannya agar tidak menimbulkan biaya yang lebih besar di masa depan."
Baca juga:
Sri Mulyani: Jumlah Utang di 2019 Berkurang dan Belanja Produktif Naik
Hingga April 2019, Utang Luar Negeri RI Capai USD 389,3 Miliar
Gara-gara Anjing, Pria di China ini Terlilit Utang Rp1,2 Miliar
Peringkat Utang RI Naik Indikasi Ekonomi Indonesia Stabil
Bos BI Apresiasi Naiknya Peringkat Utang RI
Menperin Yakin RI Akan Jadi Negara Safe Haven Investasi, ini Alasannya
Sri Mulyani Ingatkan Kenaikan Peringkat Utang Tak Lantas Buat Investasi Datang