Utang Luar Negeri Pemerintah Turun Jadi Rp6.489 Triliun, Ini Penyebabnya
Bank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2024 menurun.
Tercatat, posisi ULN Indonesia pada triwulan I 2024 tercatat sebesar 403,9 miliar dolar AS atau setara Rp6.489 triliun (kurs Rp 16.068)
- Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat
- Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.403 Triliun, Bank Indonesia: Masih Tetap Terkendali
- Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali
- Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Turun Jadi Rp6.489 Triliun, Ini Penyebabnya
Bank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2024 menurun.
Tercatat, posisi ULN Indonesia pada triwulan I 2024 tercatat sebesar 403,9 miliar dolar AS atau setara Rp6.489 triliun (kurs Rp 16.068)
"(ULN) turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan IV 2023 yang sebesar 408,5 miliar dolar AS," kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Rabu (15/5).
Erwin menyebut, penurunan posisi ULN ini bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta.
Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,02 persen secara year on year (yoy), setelah tumbuh 3,0 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Pada triwulan I 2024, posisi ULN pemerintah tercatat sebesar 192,2 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar 196,6 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN pemerintah terkontraksi sebesar 0,9 persen (yoy), setelah tumbuh 5,4 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Penurunan posisi ULN pemerintah terutama dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain.
Hal ini sejalan dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Setali tiga uang, Posisi ULN swasta pada triwulan I 2024 tercatat mengalami penurunan menjadi sebesar 197,0 miliar dolar AS. Nilai utang ini lebih rendah dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar 198,4 miliar dolar AS.
Penurunan ULN swasta tersebut bersumber dari perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) dan lembaga keuangan (financial corporations).
Rinciannya masing-masing mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen (yoy) dan 1,6 persen (yoy).
Bank Indonesia memastikan Struktur ULN Indonesia tetap sehat hingga memasuki triwulan I 2024.
Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,3 persen dari 29,8 persen pada triwulan sebelumnya.
Selain itu, ULN Indonesia di dominasi jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,8 persen dari total ULN.
Ke depan, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," ucap Erwin.