Utang Negara Dunia Ramai-Ramai Naik Imbas Pandemi, Indonesia Posisi Berapa?
Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama 2 tahun. Pelebaran defisit keuangan masing-masing negara tak terhindarkan. Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, sebagian besar negara mengalami kenaikan utang hingga dua digit dari masing-masing PDB.
Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama 2 tahun. Pelebaran defisit keuangan masing-masing negara tak terhindarkan. Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, sebagian besar negara mengalami kenaikan utang hingga dua digit dari masing-masing PDB.
Terbesar ialah India dengan pertumbuhan utang mencapai 24 persen, disusul Brazil tumbuh 19,5 persen dan China 18,7 persen. Kemudian disusul Arab Saudi naik 14,4 persen, Filipina naik 13,4 persen, Thailand naik 11,6 persen, dan Indonesia naik 10,8 persen.
-
Di mana UMKM di Bontang terdampak oleh pandemi Covid-19? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa yang dilakukan Pemkot Bontang untuk mengembangkan UMKM setelah pandemi Covid-19? Upaya untuk membangkitkan kembali pasar UMKM dilakukan oleh pemerintah. Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Bontang salah satu instansi pemerintah yang dapat memberikan konsep secara teori maupun praktis untuk pengembangan UMKM.
-
Apa itu UTBK? UTBK adalah ujian atau tes yang bisa Anda ambil untuk masuk ke perguruan tinggi pilihan. UTBK adalah singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer, yang berarti Anda akan menggunakan perangkat komputer selama ujian, dan bukan dengan pensil serta lembar jawaban.
-
Apa yang menjadi tujuan utama dari penerapan APBN? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Kapan Alun-alun Pataraksa diresmikan? Pemerintah Kabupaten Cirebon meresmikan Alun-alun Pataraksa pada 10 November 2023.
Hanya Meksiko, Vietnam dan Rusia yang kenaikan utangnya di bawah 10 persen, yakni masing-masing 8,7 persen, 8,6 persen dan 4,6 persen. "Dalam 2 tahun ini memang Indonesia menambah defisit 10,8 prsen dari GDP, tapi masih ada negara lain yang lebih besar," kata Menteri Sri Mulyani dalam Raker Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (27/1).
Sementara itu, mayoritas negara indeks rill PDB 2021 belum kembali ke level pra pandemi atau 2019. Sehingga konsolidasi fiskal dirasa akan lebih berat. Di sisi lain, Indonesia menjadi salah satu negara yang indeksnya sudah kembali ke level pra pandemi.
"Kita bisa bayangkan, mereka ini akan lebih berat lagi untuk menuju pemulihan, apalagi ekonominya juga belum pulih ke level pra Covid-19," kata dia.
Berbagai data tersbut kemudian menjadi dasar dalam membuat desain kebijakan. Termasuk memastikan kebijakan yang dibuat bisa bekerja dengan baik dan efektif dalam mengatasi masalah Covid-19 dan aksesnya di perekonomian.
"Ini cara kita melihat apakah desain kebijakan kita dan make sure ini relatif bekrja dengan baik dan efektif," kata dia mengakhiri.
Indonesia Disebut Butuh Waktu 4 Tahun untuk Bayar Utang Akibat Pandemi
Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede menyebut, pandemi Covid-19 telah menyebabkan utang Indonesia membengkak. Hal itu terjadi karena penerimaan pemerintah yang menurun, sementara belanja pemerintah meningkat.
"Akibatnya utang kita naik, karena penerimaan kita turun, kemudian belanja naik. Demikian berlanjut tahun 2021," kata dia dalam acara diskusi Menjaga Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual, di Jakarta, Kamis (17/12).
Dia mengatakan, meningkatnya posisi utang Indonesia tentu menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Utamanya adalah bagaimana agar ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih cepat. Dengan begitu pemerintah bisa kembali membayar utang akibat dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Mungkin 2-3 tahun atau 4 tahun akan datang (bisa bayar utang). Pemerintah harus tarik pajak lebih banyak lagi supaya bisa menutup akibat utang yang naik akibat dari program ini," kata dia.
Dia menambahkan, tidak ada yang salah terhadap utang apalagi dalam program PEN. Mengingat stimulus seperti itu juga dilakukan hampir seluruh dunia.
"Jadi kalau bapak atau ibu lihat nanti bagaimana utang di seluruh negara naik, ini dalam rangka fiskal stimulus untuk membantu kelompok rentan daripada pandemi Covid-19," sebut dia.
(mdk/bim)