Viral Orang Amerika Serikat Kaget saat Tahu UMR Pekerja Indonesia, Ini Akar Masalah Sebenarnya
Seorang warga Amerika yang ditanya bahkan berkomentar nilai upah minimum rata-rata pekerja Indonesia sangat tidak masuk akal.
UMR Pekerja Indonesia yang Sangat Murah Menjadi Masalah Struktural, Lalu Apa Solusinya?
Seorang konten kreator mengabadikan respons warga Amerika Serikat ketika mengetahui upah minimum rata-rata per bulan pekerja di Indonesia. Lima orang Amerika Serikat mengira gaji pekerja Indonesia berkisar USD 2.000 - USD 5.000 atau sekitar Rp29 juta hingga Rp74 juta.
Saat mengetahui upah minimum rata-rata pekerja Indonesia bahkan tidak sampai USD 1.000 atau sekitar Rp14.995.500 dengan konversi USD 1 adalah Rp14.995, mereka semua terkejut.
Seorang warga Amerika yang ditanya bahkan berkomentar nilai upah minimum rata-rata pekerja Indonesia sangat tidak masuk akal.
Reaksi tersebut kemudian menjadi keprihatinan warga Indonesia. Pemilik akun TikTok Ms.Bong, menjabarkan bahwa upah minimum rata-rata pekerja Indonesia merupakan masalah yang sangat struktural.
Pemilik akun tersebut berpandangan, dengan upah minimum rata-rata yang diterima masyarakat Indonesia akan sangat sulit mendapatkan akses ke pendidikan, akses ke kesehatan yang baik dan juga kehidupan yang lebih layak.
Dia memgambil contoh upah minimum di Jakarta sekitar Rp5 juta, Lampung Rp2,7 bahkan, Yogyakarta sekitar Rp2 jutaan. Meskipun di Yogyakarta adalah kota dengan daerah wisata prioritas.
Pemilik akun tersebut mengatakan, dengan gaji Rp2 - Rp3 juta, seseorang tidak punya banyak pilihan untuk hiburan. Itu sebabnya, ketika gerai-gerai Mixue berekspansi di Indonesia, dengan harga terjangkau menjadi sebuah hal mewah untuk banyak orang. Dia merujuk upah minimum rata-rata pekerja paling rendah seperti tukang sapu di China dan Thailand, sekitar USD 400 usd atau sekitar Rp6 juta. Sementara untuk harga makanan di kedua negara itu cukup terjangkau.Dia kemudian mengambil contoh sebuah lowongan pekerjaan di kedai Boba di China. Tertulis tawaran gaji di kedai tersebut jika dikonversi ke rupiah, sebesar Rp12 juta.
Pemilik akun juga mengapresiasi infrastruktur transportasi publik, China dan Thailand. Sehingga, warga di dua negara itu tidak harus memiliki sepeda motor untuk ke mana-mana.
Begitu juga dengan Australia. Gaji mereka sekitar Rp250.000 - Rp300.000 per jam. Jika dalam seminggu bekerja 40 jam, maka dalam satu bulan pekerja di Australia biaa mendapatkan upah minimal sekitar Rp40 juta.
Jika dibandingkan dengan biaya hidup yang mahal, namun seseorang di Australia masih bisa menabung, bahkan masih bisa berlibur di Bali setidaknya satu bulan. Sebaliknya, jika pekerja di Indonesia dengan pendapatannya hanya UMR, akan sangat sulit tinggal di Australia 1 bulan atau bahkan di Thailand. "Untuk seseorang mendapat UMR atau enggak gaji lebih tinggi, orang ini harus bisa diandalkan dan bisa mengerti efisiensi dan tanggung jawab. Dan untuk orang mengerti tanggung jawab dan efisiensi, balik lagi ke pendidikan," jelasnya.
Masalahnya, untuk mendapatkan pendidikan kualitas premium di Indonesia teramat mahal dan hanya disediakan oleh pihak swasta. Berbeda dengan Singapura. Pemilik akun mengatakan, pendidikan di Sekolah Negeri di Singapura gratis, hanya ada beberapa biaya bulanan sekitar SGD 150.000-an per bulan.
"Bagi orang Singapura itu enggak ada apa-apanya," ucapnya.
"Dan apabila SDM enggak naik, maka UMR enggak naik, kecuali inflasi, dan ini semua adalah tanggung jawab pemerintah."