Wakil Ketua KEIN: Saya yakin ekonomi kita bisa tumbuh lebih dari 5,3 persen di 2019
Asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen dinilai sebagai target yang moderat. Meski sebenarnya ekonomi Indonesia mempunyai peluang untuk tumbuh lebih tinggi dari angka tersebut.
Asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen di tahun depan dinilai cukup realistis dan moderat. Hal ini mengingat ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian dan kondisi di dalam negeri tengah menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres).
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri (KEIN), Arif Budimanta mengatakan, dinamika ekonomi global memang diperkirakan masih akan berlanjut di tahun depan. Selain itu, konsumsi rumah tangga di dalam negeri juga dinilai belum mampu meningkat signifikan dibandingkan tahun ini.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
"Memang ada persoalan dinamika global yang harus kita antisipasi sehingga asumsi yang dikembangkan adalah asumsi yang moderat, dengan melihat kemampuan produksi dan konsumsi yang ada di dalam negeri. Kemudian juga dinamika pasar yg ada di luar negeri," ujar dia dalam Workshop Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Peningkatan Akses terhadap Bundling Layanan Keuangan dan Nonkeuangan di Jakarta, Senin (20/8).
Sementara dari sisi ekspor, diperkirakan tidak akan bisa meningkat tajam di tahun depan. Hal ini juga tentunya akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
"Kalau kita lihat hal lain memang ada kecenderungan demand untuk beberapa komoditas yang berbasis ekspor di Indonesia turun, seperti sawit yang harganya juga turun. Sekarang demand dari luar juga lagi bertempur habis-habisan karena ada perang dagang, jadi ada suasana ketidakpastian yang harus kita respons betul. Itu juga berpengaruh pada proyeksi kita terhadap pertumbuhan ekonomi," jelas dia.
Oleh sebab itu, lanjut Arif, asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen dinilai sebagai target yang moderat. Meski sebenarnya ekonomi Indonesia mempunyai peluang untuk tumbuh lebih tinggi dari angka tersebut.
"Tapi saya yakin apabila pemerintah membangun sinergi dengan dunia usaha, investasi tidak direm karena memasuki tahun politik dan semua berjalan normal, saya yakin kita mampu tumbuh lebih dari 5,3 persen di 2019. Tapi sebagai asumsi dasar dalam penyusunan apbn, angka 5,3 persen itu moderat," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ini alasan pemerintah patok pertumbuhan ekonomi 2019 lebih rendah dibanding 2018
Target pertumbuhan ekonomi 2019 sulit tercapai, ini sebabnya
Ekonom nilai target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen di 2019 realistis
Pasca gempa, pertumbuhan ekonomi NTB diperkirakan minus
Hadapi gejolak global, pemerintah disarankan lebih agresif dalam kebijakan moneter
Sri Mulyani bocorkan pemicu pertumbuhan ekonomi 5,3 persen di 2019