Wapres JK sebut tidak mudah bikin mobil nasional
Pemerintah Malaysia lebih aktif melakukan pendekatan dalam kerja sama bidang pengembangan mobil nasional di Indonesia.
Produsen mobil asal Malaysia, Proton Holdings Berhard telah menandatangani kerja sama dengan perusahaan milik begawan intel Hendropriyono, disaksikan langsung Presiden Joko Widodo. Kerja sama ini disebut-sebut sebagai cikal bakal untuk mobil nasional.
Kabar ini menuai pro kontra di tanah air. Hujan kritik mewarnai wacana ini. Pemerintah pun membela diri dengan menyebut bahwa proyek ini murni kerja sama bisnis, tanpa campur tangan pemerintah.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut angkat bicara. Dalam pandangannya, proyek mobil nasional tidak semudah membalik telapak tangan. Terbukti, beberapa waktu lalu sempat muncul rencana pengembangan mobil nasonal mulai dari Timor, Esemka, bahkan mobil listrik. Dari contoh itu, kata JK sapaan akrabnya, bukti bahwa pengembangan mobnas di Indonesia tidak mudah.
"Itu kan tidak mudah, seperti yang kita bilang tadi. Banyak orang berminat. Kalau kita bikin mobnas sekarang, harus menjamin sparepartnya bertahan 20 tahun, sanggup nggak? Kalau perusahaannya baru, mana sanggup. Bikin mobil sekarang 20 tahun terus menerus harus jamin pemeliharaannya, sparepartnya, tidak semua org bisa. Itulah industri mobil," tegas JK di Batam, Senin (9/2).
Pun demikian dengan kelangsungan proyek bisnis mobil di dalam negeri. Kedua perusahaan harus memperhitungkan aspek bisnis yang akan dikembangkan, termasuk persaingan dengan merek-merek mobil lain yang sudah berkembang di Indonesia.
"Bisnis mobil itu bisnis jangka panjang, bisnis padat modal, bisnis padat teknologi, dan harus siap jangka panjang. Memang bisnis itu tidak mudah. Dalam kondisi persaingan yang ketat seperti ini, bisnis baru tidak mudah masuk. Tapi sebagai pengusaha tentu kita hargai," papar JK.
JK berbagi cerita soal pengalamannya di bisnis mobil selama 40 tahun. Industri mobil terus berkembang, tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga dari sisi model. Dengan persaingan yang semakin ketat, tidak mudah untuk bertahan di industri otomotif, apalagi membuat mobil nasional.
"Tidak mudah sama sekali. Tak segampang itu, karena itu gagal demi gagal karena jangka panjang. Tidak semua orang siap jangka panjang. Tiap tahun berubah model, kalau produksinya sedikit tak bisa itu," tutur JK.
JK mengakui, pemerintah Malaysia lebih aktif melakukan pendekatan dalam kerja sama bidang pengembangan mobil nasional di Indonesia. Tujuannya jelas agar bisa masuk pasar Indonesia.
"Saya kira itu mungkin pemerintah lebih banyak inisiatif malaysia untuk masuk pasar Indonesia. Ini kan baru tentu nanti masuk dalam tahap pelaksanaan untuk nanti pasti butuh izin-izin resmi," katanya.
(mdk/noe)