Warga Malaysia sewa 4 pesawat AirAsia demi Pemilu
Pesawat dengan kapasitas 715 penumpang itu akan terbang dari Johor Baru menuju Kota Kinabalu.
Salah satu maskapai penerbangan murah, AirAsia, telah menawarkan tiket murah dan tambahan penerbangan untuk rute internal Malaysia untuk membantu penduduknya memilih di daerah pilihan masing-masing. Hari ini di Malaysia tengah melakukan pemilihan umum ke-13.
"AirAsia dan AirAsia X telah menurunkan harga tiketnya dan menambah jumlah penerbangan sehingga warga Malaysia bisa memilih di hari Pemilu ini. Tidak ada yang mendukung proses demokrasi seperti kami ini," ujar CEO AirAsia Tony Fernandes seperti yang dikutip dari akun Twitter resminya, Minggu (5/5).
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Apa keunikan dari Air Terjun Aek Mertua di Pekanbaru? Air terjun ini sayang untuk dilewatkan karena terdapat tiga tingkatan. Di setiap tingkatannya memiliki ukuran dan ketinggian yang berbeda-beda.
Tony mengaku pihaknya telah menerima pesanan sewa empat pesawat yang memuat 715 orang dari Johor Baru ke Kota Kinabalu. "Saya saat ini tengah mengecek keberlangsungannya," ujar warga Malaysia yang akan memilih di Sangabut setelah melakukan perjalanan bisnis di London ini.
Dalam pesawat yang disewa tersebut, saat ini baru menerbangkan 478 warga Malaysia. "Semua orang yang masuk dalam penerbangan ini adalah orang Malaysia asli. Sebagian besar adalah orang Sabah yang hidup di Johor Baru. Saya ulangi, tidak ada orang asing di dalamnya," ujar dia.
Tony mengaku fasilitas tersebut dikeluarkan untuk mendukung proses demokrasi di Malaysia. "Tidak ada yang menginginkan pemilihan yang lebih bebas atau adil. Negara ini hanya akan berkembang dengan demokrasi," ungkap dia.
(mdk/rin)