Warga Palangka Raya Teriak Harga Elpiji 3 Kg Tembus Rp38.000 per Tabung
Warga berharap pemerintah kota pada akhir 2019 semakin membaik yang salah satunya dibuktikan dengan mampunya menstabilkan harga gas yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu itu.
Sejumlah warga di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengeluhkan tingginya harga gas elpiji bersubsidi yang saat ini menembus Rp38.000 per tabung.
"Harga gas elpiji 3 Kg bersubsidi habis Lebaran lalu sempat turun di harga Rp28.000 per tabung. Saat ini naik lagi mencapai Rp38.000 di tingkat pengecer," kata Maryati, warga Palangka Raya seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/10).
-
Apa yang diklaim dapat menghemat gas elpiji 3 Kg dalam video yang beredar? Dalam tayangannya, perekam video menyatakan bahwa mengelem karet tabung akan membuat gas lebih tahan lama.
-
Bagaimana cara yang diklaim dapat menghemat gas elpiji 3 Kg dalam video tersebut? Awalnya sang perekam mengambil rubber seal atau karet segel yang berada di lubang tabung gas kemudian membalurinya dengan lem G, perekam video kemudian memasukkan kembali karet segel ke tempat semula.
-
Kapan Pertamina menambahkan pasokan LPG 3 kg? Pertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Bagaimana Pertamina memastikan pasokan LPG 3 kg aman? Pertamina Patra Niaga memastikan stok LPG 3 Kg aman berada di level 14-15 hari. “Pertamina terus memonitor kebutuhan LPG 3 Kg hingga akhir Lebaran dan kita lakukan penambahan ke daerah yang memang membutuhkan” ujar Irto.
-
Berapa banyak LPG 3 kg yang ditambahkan Pertamina? Pertamina melalui anak usahanya,PT Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan LPG 3 kilogram (Kg) sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Ibu rumah tangga ini pun mengaku bingung dengan tidak stabilnya harga jual gas bersubsidi di wilayah 'Kota Cantik' ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu.
"Saya tak habis pikir kenapa harga gas bersubsidi tetap tinggi. Padahal harga eceran tertinggi untuk tingkat pangkalan sendiri di bawah Rp20.000 per tabung," katanya.
Dia pun berharap kinerja pemerintah kota pada akhir 2019 semakin membaik yang salah satunya dibuktikan dengan mampunya menstabilkan harga gas yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu itu.
Karliansyah warga Palangka Raya lainnya juga mengatakan hal yang serupa bahwa harga gas elpiji di tingkat pengecer jauh dari harga eceran tertinggi yang dikeluarkan pemerintah.
"Memang di pangkalan masih ada yang jual sesuai HET. Namun itu pun kami harus mengantre cukup panjang dan menggunakan foto kopi KTP yang berlaku satu tabung gas," katanya.
Untuk itu, guna menghindari antrean dia mengaku terpaksa membeli gas elpiji di pengecer meski harus diperoleh dengan harga yang jauh lebih mahal.
"Memang untuk di pengecer banyak stoknya. Kita tidak sulit mendapatkan gas. Namun yang harus menjadi perhatian pemerintah ialah harganya yang sangat menguras kantong," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto mendesak pemerintah kota serius mencari penyebab masih tingginya harga gas elpiji 3 kg.
"Pemerintah harus hadir di tengah kondisi warganya termasuk harus mampu menstabilkan harga gas elpiji di tingkat pengecer," katanya.
Baca juga:
Sudah 6 Bulan, Harga Gas Elpiji 3 Kg Tembus Rp40.000 di Kalimantan Tengah
Pedagang Kecil Menjerit Mahalnya Harga LPG 3 Kg
Pertamina Siapkan 200.000 Tabung LPG 3 Kg Guna Antisipasi Kelangkaan di Solo Raya
LPG 3 Kg Langka di Wonogiri, Pertamina Siapkan Tambahan 40.320 Tabung
Persediaan Elpiji di Jayapura Menipis Akibat Kapal Rusak
Pertamina Buka-bukaan Penyebab Kerap Langkanya Elpiji 3 Kg