Wedang Ronde Laris Dibeli Pengunjung Festival Pasar Senggol di Turki
Selain bajigur, rasa jahe merah produksi Telaga Rasa juga menjadi idola bagi pengunjung umumnya diaspora Indonesia di Turki. Ada juga pasangan Malaysia - Turki yang membeli satu renteng jahe merah karena ingin nostalgia dengan rasanya.
Busra penasaran, berkali-kali dia bertanya apa makna dari tulisan bajigur dalam kemasan yang ada ditangannya. "Ini minuman dari kelapa?", tanya dia.
Dia adalah satu dari kesekian pengunjung yang penasaran dengan minuman kemasan yang dibawa UMKM binaan BNI. Bagi warga Turki, minuman dengan olahan kelapa sangat sulit ditemui. Namun walau begitu warga Turki sudah mengetahui manfaat dan kelezatan rasa yang eksotis bagi mereka.
-
Apa kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia? Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) bulan Maret 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 Triliun.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk memperkuat penetrasi di segmen UMKM? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mendorong PT Bank Hibank Indonesia untuk dapat memperkuat penetrasi di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui solusi digital.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Bagaimana BRI membantu pelaku usaha UMKM? Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa produk UMKM dari Purwakarta yang sukses menembus pasar internasional? Pastel kering awalnya merupakan camilan ringan yang bisa dibuat sendiri di rumah. Penganan ini umumnya memiliki cita rasa gurih, dengan isian abon. Selain sebagai snack yang bertekstur renyah, pastel mini juga bisa jadi teman minum teh maupun kopi yang nikmat.Berkaca dari lezatnya jajanan ini, seorang warga asal Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, kemudian membuatnya sebagai usaha rumahan. Tak disangka produknya bisa terjual hingga mancanegara, mulai dari Asia, Afrika sampai Eropa.
"Saya mau, ini asli dari Indonesia tentu rasanya berbeda", kata Busra pengunjung festival Pasar Senggol yang diselenggarakan di Halic Congres Istanbul, Minggu (5/6).
Tak heran, kebanyakan minuman beraroma kelapa atau santan sangat berbeda. Tidak seperti di Indonesia yang gurih, di Turki minuman santan hanya menggunakan perisa yang sudah dicampur air cukup banyak. Sehingga menimbulkan rasa pahit setelah diminum.
Selain bajigur, rasa jahe merah produksi Telaga Rasa juga menjadi idola bagi pengunjung umumnya diaspora Indonesia di Turki. Ada juga pasangan Malaysia - Turki yang membeli satu renteng jahe merah karena ingin nostalgia dengan rasanya.
Peluang Ekonomi Kerja Sama Indonesia-Turki
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Istanbul, Turki, Imam As'ari melihat ramainya pengunjung menjadi indikator bahwa peluang kerja sama ekonomi Indonesia - Turki sangat menjanjikan.
"Acara Pasar Senggol merupakan acara perdana yang melibatkan UMKM dan diaspora yang ada di Turki. Ini sebenarnya baru tes ombak. Melihat antusias diaspora kita serta warga lokal yang hadir kami berencana akan menghadirkannya di tahun-tahun mendatang," ujar dia.
Untuk mewadahi komunitas diaspora Indonesia, birokrasi Indonesia di Turki telah membuat program kerja bernama KEDI singkatan dari Komunitas Ekonomi Diaspora Indonesia. Diharapkan program kerja yang baru dibentuk 3,5 bulan lalu ini bisa membantu diaspora serta pelaku usaha agar dapat bersaing dan mengenalkan produk Indonesia.
"Kami bekerja sama dengan perusahaan start up yang ada di Turki. Berharap nantinya produk kita bisa dijual di marketplace Hepsiburada, yang merupakan e-commerce terbesar di Turki.
Atase Perdagangan KBRI Ankara, Eric Gokasi Nababan berharap dengan adanya KEDI. Diaspora yang memiliki usaha akan berkumpul dan saling mensupport satu sama lain. "Peluang tentu besar sekali di sini. Tetapi apakah kita akan memanfaatkannya? Pemerintah hadir tentunya untuk membantu diaspora yang ingin mengembangkan usaha. Jangan justru main sikut-sikutan. Saling dukung dan komunikasi yang baik itu kuncinya," tutupnya.
Reporter: Farah Fuadona
(mdk/idr)