Yakin Inflasi Terkendali, BI Tak akan Naikkan Suku Bunga Secara Agresif
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya tak akan menaikkan suku bunga secara agresif seperti yang dilakukan Amerika Serikat (AS). Sebab, BI memprediksi tingkat inflasi akan menurun di angka 3 persen pada 2023.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya tak akan menaikkan suku bunga secara agresif seperti yang dilakukan Amerika Serikat (AS). Sebab, BI memprediksi tingkat inflasi akan menurun di angka 3 persen pada 2023.
"Kami tidak perlu menaikkan suku bunga berlebihan, agresif seperti Amerika Serikat atau negara lain. Kami secara terukur, pastikan inflasi inti kembali di bawah 4 persen pada semester I/2023. As early as possible," kata Perry dalam seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2023: Resiliensi Ekonomi Melalui Transformasi Struktural, di Jakarta, Rabu (21/12).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Kenapa peredaran mata uang Jepang di Sumatra menyebabkan inflasi? Di Provinsi Sumatra banyak beredar mata uang Jepang yang sudah menjadi alat tukar sehari-hari masyarakat. Akan tetapi, peredaran mata uang ini justru mengakibatkan inflasi, sehingga nilainya terus merosot dan harga-harga barang terus melambung.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
Perry menyebut kenaikan inflasi tentu tidak akan terus-menerus terjadi, sebab Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi inflasi. Di sisi lain, The Fed pun dinilai tidak akan terus menerus melakukan pengetatan kebijakan moneternya. Oleh karena itu, Perry yakin hal itu akan berimbas terhadap Indonesia dan inflasi di dalam negeri turut mereda.
"Akhir tahun depan inflasi kami perkirakan adalah di sekitar 3 persen, Indeks Harga Konsumen ya. Kalau inflasi inti sudah di bawah 3 persen pada semester I tahun 2023, tetapi kalau IHK karena dampak based, akhir tahun depan sekitar 3 persen," ujarnya.
Sementara itu, adanya peranan fiskal dengan pemberian subsidi mendorong tekanan inflasi bisa cukup terjaga. Sehingga mampu mengimbangi ketika suku bunga di Amerika Serikat masih berada di level tertinggi.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Subsidi Dicabut, Suku Bunga KUR Kembali ke 6 Persen Tahun Depan
Deretan Tantangan Industri Properti di 2023, Termasuk Resesi dan Kenaikan Suku Bunga
Suku Bunga The Fed Diperkirakan akan Turun di Akhir 2023
Lonjakan Inflasi Belum Usai, The Fed Naikkan Suku Bunga Tertinggi dalam 15 Tahun
Indonesia Harus Waspadai 5 Masalah Ekonomi Global
BI Beri Sinyal Ambil Kebijakan Moneter Bila Inflasi Pangan Tak Terkendali