Cerita Ashanty Kehilangan Peninggalan Berharga Mendiang Ibu Gara-Gara Teledor
Ashanty menceritakan kebiasaan barunya menggunakan tasbih digital yang kini menjadi bagian penting dari rutinitas doanya.
Ashanty menceritakan kebiasaan barunya dalam menggunakan tasbih digital yang kini menjadi bagian dari rutinitas doanya. Istri dari Anang Hermansyah ini mengungkapkan sebelumnya ia tidak menyukai tasbih digital.
"Dulu aku nggak suka, sukanya yang tasbih beneran, tapi suka ilang-ilangan," kata Ashanty saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada hari Jumat (27/12) lalu.
Dengan perubahan ini, Ashanty merasa lebih terbantu dalam menjalankan aktivitas spiritualnya sehari-hari. Ia juga menambahkan tasbih digital ini lebih praktis dan tidak mudah hilang seperti tasbih biasa yang sering ia gunakan sebelumnya.
Tasbih Peninggalan Ibu Hilang
Ashanty mengingat kembali sebuah peristiwa yang sangat mengharukan baginya, ketika ia kehilangan tasbih yang diberikan ibunya. Tasbih tersebut memiliki makna yang sangat mendalam karena selalu digunakannya untuk berdzikir setiap hari.
"Karena pernah dikasih mamah aku waktu itu, kayak bener-bener buat tasbih yang dipakai setiap hari. Aku sedih banget itu ilang," ungkapnya dengan penuh rasa kehilangan.
Pengalaman tersebut membuat Ashanty merasakan betapa berharganya benda-benda yang memiliki kenangan khusus. Kehilangan tasbih itu bukan hanya kehilangan sebuah barang, tetapi juga kehilangan ikatan emosional yang terjalin dengan ibunya. Setiap kali ia mengingat tasbih tersebut, rasa sedihnya kembali muncul, mengingat betapa pentingnya benda itu dalam kehidupannya sehari-hari.
Beralih ke Tasbih Digital
Setelah tasbih kesayangannya hilang, Ashanty memilih untuk menggunakan tasbih digital. Ia merasa tasbih digital lebih efisien dan membantu dalam melaksanakan ibadahnya.
"Semenjak itu aku pakai yang digital, tinggal di-charge, jadi aku juga udah tahu berapanya," ungkapnya.
Dengan alat baru ini, ia dapat lebih fokus dalam beribadah tanpa khawatir kehilangan atau kehilangan hitungan.
Rutin Berdzikir
Menurut Ashanty, melakukan dzikir dengan bantuan tasbih digital memberikan rasa tenang dalam kehidupannya. Ia percaya doa menjadi jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapinya.
“Pasti. Obatnya kan doa,” ujarnya dengan singkat.
Jadi Lebih Disiplin
Ashanty mengaku semakin disiplin dalam melaksanakan doa dan dzikir secara teratur. Ia percaya ibadah merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan, terutama seiring bertambahnya usia.
Dengan menerapkan kebiasaan baru ini, Ashanty berharap dapat terus meningkatkan kualitas ibadahnya. Menurutnya, menjaga kedekatan dengan Tuhan adalah kunci untuk menjalani hidup yang bermakna dan penuh kedamaian.
"Iya lah, harus. Udah umur segini," tambahnya.