Cerita Komeng Wujudkan Wasiat Putrinya, Sudut Rumah Jadi Tempat Terapi Anak Disabilitas
Terungkap sisi lain Komeng yang bikin salut dengan mewujudkan wasiat putrinya. Simak kisahnya berikut ini:
Cerita Komeng Wujudkan Wasiat Putrinya, Sudut Rumah Jadi Tempat Terapi Anak Disabilitas
Dalam sorotan pemberitaan politik Pemilu 2024, sosok Komeng tiba-tiba menjadi perbincangan hangat.
Bukan hanya karena keterlibatannya dalam kontestasi politik, tetapi juga karena kegiatan luar biasanya di dunia sosial.
-
Bagaimana Komeng mendidik anak? Komeng selalu hadir pada acara terpenting sang anak. Ia dan istri mendampingi anak-anaknya saat momen kelulusan.
-
Apa yang baru saja dicapai anak Komeng? Keduanya lulus dari International Islamic School (IISS). Komeng mengaku tak keberatan membiayai pendidikan anaknya yang mahal. “Ya enggak apa-apa, kalau buat pendidikan apapun saya usahain walaupun saya tidak makan tiga tahun,“
-
Bagaimana Kemensos tangani disabilitas anak? 'Saya melihat beberapa kasus di sentra atau balai. Menurut saya masih kurang bagaimana menangani dan membimbing anak disabilitas. Salah jika kita memvonis tuna netra hanya bisa diberikan pelatihan musik.'
-
Dimana anak Komeng bersekolah? Keduanya lulus dari International Islamic School (IISS).
-
Siapa anak kembar Komeng? Kedua anak kembar Komeng baru saja diwisuda. Lulusan Sekolah Internasional Kebahagiaan kini tengah dirasakan komedian Komeng. Pasalnya anak kembarnya, Ganteng Maritza Aldi dan Bagus Athallah telah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).
-
Bagaimana orang tua membantu terapi anak? 'Orangtua adalah bagian yang sangat penting dalam terapi, karena mereka bersama anak jauh lebih sering dibandingkan terapis,' ungkap Katie Sterbenz, seorang terapis wicara.
Melalui sebuah video yang diunggah oleh laman X @maman1965, kita dibawa masuk ke sudut rumah Komeng yang ternyata menjadi tempat terapi bagi anak-anak penderita Cerebral Palsy.
Seperti apa kisahnya?
Komeng tidak hanya seorang komedian yang dikenal dengan jargon 'uhuy', tetapi juga seorang ayah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
Dalam video tersebut, Komeng memperlihatkan tempat terapi yang dibuatnya di pojok rumahnya untuk anak-anak penderita Cerebral Palsy.
Yayasan tersebut diberi nama "Nur Cantika," sesuai dengan wasiat dari mendiang putrinya.
Pada tayangan video, terlihat aktivitas anak-anak penderita Cerebral Palsy yang didampingi oleh terapis.
Komeng menyediakan tempat ini sebagai bentuk dedikasinya untuk membantu terapi anak-anak yang membutuhkan.
Salah satu sudut di rumah Komeng tersebut menjadi lebih istimewa karena dilandasi oleh wasiat dari mendiang putrinya, Cantika Alhayu Aldi.
Cantika, yang terlahir sebagai anak berkebutuhan khusus, meninggalkan sebuah permintaan kepada sang ayah untuk membantu anak-anak penderita Cerebral Palsy.
Mengenang putrinya yang meninggal pada usia 10 tahun, Komeng mewujudkan keinginan sang buah hati dengan mendirikan tempat terapi ini.
Komeng secara emosional menyulap ruangan di rumahnya menjadi tempat terapi, menjadikannya sebagai wujud nyata dari cinta seorang ayah terhadap anaknya.
Sebuah sudut rumah yang semula biasa kini menjadi saksi dari perjalanan kepedulian seorang ayah yang terus berlanjut meski sang anak sudah tiada.
Setelah mendiang putrinya meninggal, Komeng memastikan bahwa peralatan terapi yang ada tidak dijual, tetapi dimanfaatkan untuk anak-anak lain yang membutuhkan.
Melalui video yang diunggah, terlihat tempat terapi tersebut bukan hanya sekadar fasilitas, melainkan juga sarana bagi para tenaga medis untuk memberikan terapi kepada anak-anak penderita Cerebral Palsy.
Reaksi dari netizen terhadap kegiatan Komeng dalam membantu anak-anak berkebutuhan khusus tidak bisa diabaikan.
Banyak yang memberikan apresiasi dan harapan bahwa jika terpilih sebagai anggota DPD RI, Komeng dapat memberikan program yang bermanfaat untuk masyarakat.
Beberapa komentar menyoroti juga bahwa Komeng telah lama aktif berdonasi bagi komunitas cerebral palsy di Bogor.
Hal ini menunjukkan bahwa kepeduliannya bukan hanya sekadar kegiatan publik, tetapi juga telah menjadi bagian dari perjalanan hidupnya.