Indra Bekti Mengenang Kondisinya saat Mengalami Pecah Pembuluh Darah di Kepala: Emosiku Naik Turun
Indra Bekti mengakui bahwa keadaan perekonomiannya sempat terganggu selama ia menjalani perawatan di rumah sakit.
Indra Bekti merasa bersyukur karena kondisinya kini jauh lebih baik setelah mengalami pecah pembuluh darah di kepala pada tahun 2022. Saat ini, ia sudah kembali aktif berpartisipasi dalam industri hiburan.
Ia mengakui bahwa keadaan perekonomiannya sempat terganggu selama masa perawatan di rumah sakit. Namun, sekarang Indra mulai merencanakan hidupnya kembali dan menabung setelah sebelumnya harus menggunakan tabungannya untuk bertahan hidup di masa sulit tersebut.
"Soal pekerjaan, alhamdulillah mulai stabil lagi. Aku dan istriku, Lila, saling mendukung, terutama dari segi ekonomi," ujar Indra Bekti di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2024). "Tabungan-tabungan kami dulu dipakai buat bertahan selama masa sulit, sekarang pelan-pelan mulai nabung lagi. Sampai sekarang aku masih bisa berkarya dengan dukungan keluarga, teman-teman, dan manajemen," tambahnya.
Obat harus dikonsumsi
Ketika membahas mengenai obat yang harus dikonsumsi setiap hari, saat ini Bekti hanya mengonsumsi obat untuk tekanan darah tinggi pada pagi dan malam hari. Dia juga telah mulai memperbaiki pola makannya dengan mengurangi asupan makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Bekti menambahkan, "Tentang obat, sekarang cuma minum obat darah tinggi pagi dan malam. Aku mulai memperbaiki pola makan, mengurangi makanan yang bisa memicu tekanan darah, seperti santan," ungkapnya. Dengan perubahan ini, diharapkan kesehatan Bekti dapat terjaga dengan lebih baik dan tekanan darahnya dapat stabil. Selain itu, upaya ini merupakan langkah positif dalam menjaga kesehatannya secara keseluruhan.
Berikut adalah kalimat yang berbeda namun tetap mempertahankan konteks yang sama: 1. Kurangi konsumsi kopi. 2. Batasi jumlah kopi yang diminum. 3. Kurangi asupan kopi sehari-hari. 4. Minimalkan konsumsi kopi. 5. Turunkan frekuensi minum kopi. 6. Hindari terlalu banyak mengonsumsi kopi. 7. Persempit jumlah kopi yang dikonsumsi. 8. Cobalah untuk mengurangi kopi. 9. Rendahkan tingkat konsumsi kopi. 10. Atur agar konsumsi kopi lebih sedikit
Bekti juga mulai mengurangi konsumsi minuman manis dan kopi. Manajemen selalu memastikan bahwa air putih tersedia untuk Bekti, baik saat bekerja maupun saat bepergian. "Soal minuman manis, sekarang udah nggak sebanyak dulu. Biasanya, manajemen selalu siapkan air putih lebih banyak daripada kopi," jelasnya. Dengan cara ini, Bekti berusaha menjaga kesehatan dan tetap terhidrasi dengan baik selama aktivitasnya.
Perubahan pola minum ini menunjukkan kesadaran Bekti akan pentingnya asupan yang lebih sehat. Selain itu, ketersediaan air putih yang lebih banyak juga mendukung Bekti untuk menghindari dehidrasi, terutama saat menjalani rutinitas yang padat. Dengan demikian, Bekti tidak hanya memperhatikan apa yang diminumnya, tetapi juga berkomitmen untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
Perjalanan dilarang
Bekti kini sudah diperbolehkan untuk melakukan perjalanan ke luar kota setelah kondisinya membaik. Sebelumnya, ia tidak diizinkan untuk bepergian jauh dengan pesawat karena masalah terkait tekanan udara. "Untuk perjalanan jauh seperti naik pesawat, alhamdulillah udah boleh. Awalnya ada larangan bepergian ke luar kota karena alasan tekanan udara, tapi sekarang udah nggak masalah lagi," ucap Bekti.
Perubahan ini tentu membawa kebahagiaan bagi Bekti, yang sebelumnya merasa terbatas oleh larangan tersebut. Kini, dengan kondisi yang lebih baik, ia dapat menikmati kebebasan untuk berpergian dan menjelajahi tempat-tempat baru tanpa khawatir akan kesehatan dirinya.