Menggali Profil Zul Zivilia: Dari Puncak Popularitas sebagai Vokalis hingga Kasus Hukum yang Menjerat
Zul Zivilia, penyanyi utama band Zivilia, terlibat dalam kasus narkoba yang berpotensi mengantarnya pada hukuman mati.
Zul Zivilia, yang merupakan vokalis band Zivilia, baru-baru ini menjadi sorotan publik. Pria yang lahir di Kendari pada 19 Agustus 1981 ini sedang menghadapi masalah hukum yang serius, yang dapat berujung pada vonis hukuman tak main-main terkait kasus narkoba yang terjadi beberapa tahun lalu.
Meskipun dikenal luas berkat lagu terkenalnya, Aishiteru, yang berhasil meraih popularitas di industri musik Indonesia, kehidupan Zul Zivilia mengalami perubahan drastis setelah terlibat dalam kasus narkoba yang melibatkan sabu dan ekstasi. Termasuk kehidupan pribadi dan keluarganya.
Di bawah ini adalah ulasan mengenai perjalanan kariernya, kehidupan pribadinya, dan kronologi lengkap dari kasus hukum yang membelitnya. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (6/11/2024):
1. Penangkapan Zul Zivilia di Apartemen Jakarta Utara
Zul Zivilia memulai perjalanan karir musiknya di Kendari, kota tempat ia dilahirkan. Pada tahun 2008, ia mendirikan band yang diberi nama Zivilia, yang sebelumnya dikenal dengan Teplan Band. Sejak awal, Zul berperan sebagai penggerak utama band ini dan menjadi kreator lagu-lagu hits yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar.
Kesuksesan Zivilia sangat terkait dengan lagu Aishiteru, yang dirilis pada tahun 2009. Lagu ini meraih popularitas luar biasa, terutama di wilayah Indonesia bagian timur, dan membuat band ini semakin dikenal luas. Dengan lagu tersebut, Zul Zivilia dan rekan-rekannya berhasil menarik perhatian publik dan menjadikan mereka salah satu grup musik favorit di era itu.
2. Barang Bukti Narkoba dalam Jumlah Besar
Zul Zivilia telah membangun rumah tangga dengan Retno Paradinah, dan dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat anak. Kehidupan keluarga Zul menjadi sorotan publik, terutama setelah berita mengenai ancaman hukuman mati yang menimpanya. Di sisi lain, sebelum menikah dengan Retno, Zul pernah terikat dalam pernikahan dengan Fhilia Rahayu Ningsih, tetapi hubungan mereka harus berakhir sebelum ia melanjutkan ke pernikahan yang sekarang.
Di mata masyarakat, Zul dikenal sebagai sosok yang taat beribadah dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Tetangganya di Kendari menggambarkan dirinya sebagai pribadi yang baik hati dan peka terhadap keadaan di sekitarnya. Namun, keterlibatannya dalam kasus hukum yang serius ini mengejutkan banyak orang, mengingat reputasinya yang selama ini positif.
3. Pengakuan Zul dan Hubungannya dengan Rian
Kasus Zul Zivilia dimulai pada tahun 2019 ketika ia ditangkap oleh polisi di Apartemen Gading River View City Home, yang terletak di Kelapa Gading, Jakarta Barat. Dalam penangkapan tersebut, Zul kedapatan sedang membungkus narkoba jenis sabu seberat 9,54 kilogram dan 24.000 butir pil ekstasi. Penangkapan ini menarik perhatian publik karena Zul merupakan seorang publik figur yang telah mencapai kesuksesan di dunia musik.
Setelah ditangkap, Zul Zivilia dihadapkan pada tuduhan sebagai kaki tangan dalam jaringan narkoba internasional yang diduga berhubungan dengan gembong narkoba bernama Fredy Pratama. Keterlibatan Zul dalam kasus ini semakin menjadi sorotan media, baik di tingkat nasional maupun internasional, mengingat jumlah barang bukti yang sangat besar dan dampak yang ditimbulkan dari kasus narkoba tersebut.
4. Sidang Pertama dan Tuntutan Seumur Hidup
Pada tahun 2019, Zul Zivilia menerima hukuman penjara selama 18 tahun dan denda sebesar Rp1 miliar dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Keputusan ini diambil setelah terbukti bahwa Zul terlibat dalam penyelundupan narkoba dalam jumlah besar. Namun, perhatian publik lebih tertuju pada tuntutan hukuman mati yang diajukan oleh jaksa, yang mengejutkan banyak pihak.
Isu tuntutan hukuman mati ini semakin memicu perdebatan di masyarakat, mengingat Zul sebelumnya dikenal sebagai seorang musisi yang sukses. Banyak pihak, termasuk anggota keluarga dan sahabat Zul, menyampaikan rasa duka dan kekhawatiran mereka mengenai kemungkinan hukuman yang akan menimpa Zul. Istrinya, Retno Paradinah, tidak dapat menyembunyikan kesedihannya dan berharap agar suaminya mendapatkan pilihan terbaik dalam situasi yang sulit ini.
5. Konferensi Pers Kepolisian Tentang Kasus Zul Zivilia
Meskipun ada desakan untuk menjatuhkan hukuman mati, Zul Zivilia melalui surat yang dibacakan oleh istrinya, Retno Paradinah, menolak semua tuduhan yang ditujukan kepadanya. Dalam surat tersebut, Zul menyatakan bahwa ia tidak memiliki pengetahuan mendalam mengenai keterlibatannya dalam kasus ini dan mengklaim tidak terlibat langsung dengan sindikat narkoba yang melibatkan Fredy Pratama.
Pada tanggal 5 Oktober 2023, Zul Zivilia menjalani pemeriksaan oleh Bareskrim Polri untuk menyelidiki perannya dalam jaringan narkoba tersebut. Meskipun demikian, ia tetap menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam aktivitas ilegal yang dituduhkan. Meskipun Zul bersikukuh dengan pembelaannya, keputusan pengadilan yang telah dijatuhkan tetap berlaku, dan ia harus menjalani hukumannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
6. Investigasi Jaringan Narkoba di Balik Zul Zivilia
Sebelum terlibat dalam masalah narkoba, Zul Zivilia menjalani hidup yang cukup sederhana. Ia pernah merantau ke Jepang sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) dan bekerja di berbagai bidang, termasuk perusahaan las dan pengecoran logam. Pengalaman yang didapatnya selama di Jepang memberikan banyak pelajaran berharga, terutama dalam dunia musik, yang kemudian memotivasi Zul untuk menciptakan lagu-lagu hits, salah satunya adalah Aishiteru.
Selama bekerja di Jepang, Zul menciptakan sekitar 20 lagu, dan beberapa di antaranya meraih kesuksesan besar di Indonesia. Salah satu lagu paling terkenalnya, Aishiteru, ditulis saat Zul berada di Jepang. Lagu ini menjadi titik balik yang menentukan kesuksesan band Zivilia di industri musik Indonesia.
7. Pernyataan Polisi dan Upaya Membongkar Jaringan Besar
Masa depan Zul Zivilia saat ini masih dipenuhi dengan ketidakpastian. Tuntutan hukuman mati yang muncul bersamaan dengan perkembangan kondisi hukum membuat banyak orang mempertanyakan nasibnya ke depan. Meskipun demikian, dukungan dari keluarganya, terutama dari sang istri, Retno Paradinah, tetap mengalir. Ia terus memberikan semangat dan dukungan moral kepada Zul di tengah masa-masa yang sulit ini.
Namun, Zul Zivilia harus menjalani hukuman yang telah ditetapkan kepadanya. Kasus yang menimpanya ini menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang, terutama mengenai dampak negatif dari narkoba yang dapat menghancurkan karier dan kehidupan pribadi seseorang. Dengan demikian, kisah Zul Zivilia menjadi pengingat akan pentingnya menjauhi narkoba.