Saking Dekatnya, Andhika Pratama Sebut Ussy dan Almarhumah Ibunda Sangat Mirip
Air mata Ussy Sulistiawaty istri Andhika Pratama mengalir deras saat menghadiri pemakaman ibunya di TPU Jeruk Purut.
Ussy Sulistiawaty merasakan kesedihan mendalam atas kepergian ibunya. Air mata istri Andhika Pratama mengalir saat prosesi pemakaman ibundanya di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
"Wah banyak banget (kenangan) ya, bisa dibilang ibu kedua saya ya. Terutama buat Ussy pasti Ussy lebih terpukul karena ibunya yang paling dia sayang," saat berada di rumah duka di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/12).
Andhika Pratama menyatakan banyak momen berharga yang telah dilalui bersama almarhumah. Khususnya bagi Ussy, yang merupakan satu-satunya anak perempuan dalam keluarga mereka.
"Terus Ussy anak perempuan satu-satunya di rumah, dan dekat banget sama Mama. Kurang lebih sifatnya mirip sama Mama dan banyak hal yang diturunkan dari mama ke Ussy," kata Andika.
Sangat Dekat dengan Ibu
Andhika Pratama menceritakan almarhumah sering mengantar dan menjemput Ussy Sulistiawaty saat syuting. Hubungan antara Ussy dan mendiang sangat dekat.
"Ussy lumayan dekat sama Mama dan menurut pengakuan Ussy dulu zaman dia gadis, syuting, yang nganterin mama. Terus yang antar jemput Mama, pokoknya semenjak saya berhubungan sama Ussy saja, saya bisa ngelihat kedekatan antara Mama sama Ussy," kenangnya.
Ibu Mertua Jago Masak
Andhika Pratama memiliki kedekatan yang erat dengan mendiang ibu mertuanya. Ia mengungkapkan kemampuan almarhumah dalam memasak merupakan kenangan yang akan selalu diingatnya.
"Salah satu keahlian beliau yang enggak pernah kita lupa sebagai anak-anaknya adalah masak di dapur. Ussy itu bisa masak karena mama. Semua resep di rumah yang sampai hari ini kita makan sehari-hari, sebagian besar dari mama," ungkap Andhika Pratama.
Mohon Doa untuk Ibu Mertua
Dalam kesempatan tersebut, Andhika Pratama meminta doa untuk almarhumah ibu Ussy Sulistiawaty. Ia juga mengajak semua pihak yang masih memiliki tanggungan utang piutang dengan mendiang untuk segera menghubungi keluarganya.
“Sebesar-besarnya buat orang-orang yang pernah mengenal beliau, apabila ada salah dan khilaf, saya mohon maaf. Mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya atas kesalahan dan kekhilafan beliau,” ujar Andhika Pratama.