Profil
Bank BJB
Bank BJB adalah Bank pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten. Bank ini berdiri pada 20 Mei 1961 berdasar keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 mendirikan PD Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp. 2.500.000,00. Kemudian pada tanggal 27 Juni 1978, nama PD. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.
Di tahun 1992, aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa serta memiliki sebutan Bank Jabar. Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan bentuk hukum Bank Jabar berubah dari Perusahaan Daerah menjadi Perusahaan Terbatas. Selanjutnya di tahun 200, Bank ini mengalami perluasan bentuk usaha. Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah.
Pada November 2007 mengalami perubahan nama menjadi Bank Jabar Banten. Baru lah pada Juli 2010 perseroan resmi menjadi Bank BJB. Bank ini menjunjung budaya perusahaan meliputi pelayanan memuaskan, profesionalitas, integritas, tanggung jawab, kepercayaan dan inteligensi.
Pada 2013, Bank BJB menambah tujuh cabang baru. Empat kantor cabang di Jakarta, sisanya di Malang, Yogyakarta dan Purwokerto. Perusahaan ini menyebar jaringan keluar dari Jawa Barat dengan alasan BJB berorientasi go internasional. Ingin membuktikan eksistensi tidak hanya di Jawa Barat, tapi seluruh tanah air. Kemudian, untuk alasan investasi nasional. Kantor BJB di Jawa Barat sudah sangat padat, sehingga harus disebar di wilayah lain. Bank tersebut juga siap memperluas opportunity perusahaan lebih banyak di Indonesia Timur. Bagi BJB, membuka cabang dan jaringan di Indonesia Timur adalah investasi jangka panjang.
Last update 25 Juli 2013 pukul 16:16
Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic